REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Warga di RT 04 RW 01, Kampung Gadog, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat kesulitan memperoleh akses air bersih selama musim kemarau berlangsung. Adapun sumur milik warga yang biasa diambil airnya mengalami kekeringan serta lokasinya yang jauh ditempuh.
Ketua RW 01, Rahmat mengaku jika warga mengalami kesulitan mengakses air bersih di musim kemarau. Dia mengatakan, selain kekeringan, lokasi sumur warga berada cukup jauh dari permukiman. Selain itu, lokasi kampung yang berada di tebing membuat jalan-jalan warga cenderung curam.
"Untuk sumber air warga di sini kesulitan. Mereka mengambil air sehari-hari jaraknya cukup jauh. Sekitar 200 meter. Ada dua sumber mata air umum," ujarnya, Selasa (17/9).
Dia mengatakan, warga pun tidak bisa membuat sumur bor sebab biaya membuat sumur yang mahal. Menurutnya, total kepala keluarga (KK) yang berada di RT 04 berjumlah 104. Terkait dengan bantuan bak penampung air dan pembuatan sumur bor dari Sespima Lembang, ia mengaku berterimakasih. Sebab itu akan membantu masyarakat.
Salah seorang warga, Otong mengaku air di sumur warga saat ini mengalami kekeringan. Dia mengaku beruntung difasilitasi sumur bor oleh Sespima dan perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu). Dia mengatakan warga relatif sulit membuat sumur bor karena keterbatasan dana.
Kepala Sespimma, Brigjen Syafril Nursal mengungkapkan angkatan 62 Sespimma mengadakan bakti sosial dengan menyediakan sarana air bersih kepada warga kurang mampu. Serta perbaikan satu unit rumah tidak layak huni.
Menurutnya, bakti sosial bagian dari proses belajar mengajar yang pesertanya merupakan perwira. Mereka katanya diharapkan saat terjun ke masyarakat memiliki kepekaan dan jiwa sosial yang tinggi. "Bantuan sarana air bersih ini diharapkan bisa menolong warga yang kekurangan air di musim kemarau," katanya.