REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tak mempersoalkan nama audisi PB Djarum yang kini disebut Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis. Kemenpora berharap nama ini terus digunakan oleh PB Djarum.
Sekertaris Kemenpora, Gatot Sulistiantoro Dewa Broto mengatakan nama audisi yang diadakan PB Djarum sudah disepakati dalam mediasi antara Kemenpora, PB Djarum dan KPAI beberapa waktu lalu. Kesepakatan ini, kata dia, sebaiknya dipertahankan demi mencegah perseteruan terulang antara KPAI dan PB Djarum.
"Nama audisinya jadi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis kan sudah disepakati bersama ya. Kami harapkan semua patuh untuk mencegah masalah di kemudian hari," katanya pada Republika.co.id, Selasa (17/9).
Gatot menyampaikan Kemenpora akan terus berkoordinasi dengan PB Djarum dan KPAI supaya masalah pelarangan audisi tak terulang. Menurutnya, kedua belah pihak hanya perlu duduk bersama untuk menemukan solusi. Sebab hal ini demi kepentingan prestasi Indonesia di bidang bulutangkis.
"Sudah disepakati asal tidak menggunakan logo, brand Djarum maka audisi tetap berjalan," ujarnya.
Diketahui, perselisihan antara KPAI dan PB Djarum akhirnya tuntas di meja mediasi Menpora Imam Nahrawi pada Kamis, (12/9). PB Djarum setuju mengubah nama audisi menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis tanpa menggunakan logo dan merek Djarum. Kemudian KPAI juga mencabut Surat KPAI tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan pemberhentian audisi Djarum.