TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM--Kekeringan yang terjadi lebih dari enam bulan melanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih. Tidak hanya mengeringkan sumber air dirumah-rumah warga, namun menyusutnya sumber air juga terjadi di pelayanan kesehatan seperti Puskesmas. Salah satunya di Puskesmas Kecamatan Tanjungjaya.
Sumur dengan kedalaman lebih dari 25 Meter tidak menghasilkan air dalam tiga bulan terakhir. Meskipun tidak menggangu pelayanan secara keseluruhan, namun bagi pasien yang ingin buang air sedikit kesulitan.
"Memang tidak terlalu signifikan mengganggu pelayanan tapi ada sedikit terganggu terutama untuk pasian yang kebetulan buang air kecil dan buang air besar," kata salah satu petugas Puskesmas Akim Nurefendy, Selasa (17/9/2019).
Memenuhi kebutuhan air, pihak Puskesmas terpaksa meminta bantuan masyarakat untuk mengambil air dari sumber air yang tersisa di sungai Ciwulan dengan jarak lebih dari 500 meter. Untuk 25 liter air, puskesmas memberikan upah sebesar Rp. 10.000.
"Dalam sehari kita butuh lebih dari 150 liter," papar Akim.
Sementara untuk keluhan dari masyarakat akibat dari kekeringan, Akim mengatakan kebanyakan masyarakat mengeluhkan gatal gatal, ispa, dan diare.
"Dampaknya sudah ada, contohnya ada pasien mengeluh gatal dan diare. Karena mungkin memaksakan menggunakan air yang tidak bersih akibat kemarau," pungkas Akim.