BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Sebanyak 1.645 rumah di Kota Bogor akan terkena dampak proyek pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi atau lebih dikenal kereta double track.
Camat Bogor Selatan Atep Budiman mengatakan ribuan rumah yang terdampak berada di Kelurahan Rancamaya, Kertamaya, Genteng, Cipaku, Lawang Gintung, Batutulis, Empang dan Bondongan di Kecamatan Bogor Selatan serta dua Kelurahan lain di Kecamatan Bogor Tengah. Rinciannya 1.500 rumah di Kecamatan Bogor Selatan dan sisanya di Kecamatan Bogor Tengah.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 700 rumah di Kelurahan Empang menjadi jumlah terbanyak yang terdampak. Selain itu kurang lebih ada 45 fasilitas umum dan fasilitas sosial ikut terdampak, diantaranya poskamling, PAUD, majelis dan yang lainnya. Dan lebih 3.000 warga Kota Bogor akan terdampak secara sosial," kata Atep, Rabu (18/9).
Atep mengaku proses sosialisasi kepada masyarakat, utamanya yang terdampak proyek pembangunan tersebut sudah dilaksanakan sejak minggu pertama September 2019.
Rencananya uang kerohiman akan diserahkan PT KAI pada awal Desember 2019 secara non tunai yang meliputi empat komponen, yaitu untuk biaya bongkar, biaya sewa kontrak setahun, biaya mobilisasi dan biaya bagi rumah-rumah yang memiliki nilai ekonomi.
Sebelumnya akan dilakukan penilaian bersama oleh konsultan penilai publik yang ditunjuk Dirjen Perkeretaapian sebagai langkah verifikasi langsung pada Oktober hingga November 2019.
"Kami juga akan mencoba untuk melakukan verifikasi lebih lanjut guna mengklasifikasi dan mengidentifikasi agar mendapatkan kejelasan lahan atau bangunan warga yang terdampak proyek pembangunan tersebut," ujar Atep.
Atep menambahkan, secara umum warga yang terdampak sudah mengetahui rencana pembangunan tersebut. Kepada semua pihak Atep meminta bantuan bagi warga yang terdampak sosial atas proyek pembangunan rel ganda, khususnya di Kecamatan Bogor Selatan.
“Rencananya pelaksanaan pembangunannya akan dilakukan pada awal 2020,” tukas Atep.