Rabu 18 Sep 2019 22:38 WIB

Ngeliwet Terakhir Bersama Menpora Imam Nahrawi

Imam ditetapkan tersangka bersama asisten pribadinya Miftahul Ulum.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Sejumlah wartawan SIWO PWI Jaya dalam acara makan bersama Menpora Imam Nahrawi di lapangan bulu tangkis Kemenpora, Selasa (17/9).
Foto: Dokpri
Sejumlah wartawan SIWO PWI Jaya dalam acara makan bersama Menpora Imam Nahrawi di lapangan bulu tangkis Kemenpora, Selasa (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi sebagai tersangka kasus suap terkait Penyaluran Bantuan kepada KONI tahun anggaran 2018. KPK mengumumkan penetapan ini pada Rabu (18/9). Imam ditetapkan tersangka bersama asisten pribadinya Miftahul Ulum, yang sudah lebih dulu ditahan KPK pada pekan lalu. 

Pengumuman KPK ini tetap mengejutkan, meskipun sejumlah wartawan olahraga nasional sudah menduga kemungkinan ini bisa terjadi. Terlebih bagi para pewarta olahraga yang kerap bermain bulu tangkis di lapangan Kemenpora Jakarta. 

Baca Juga

Pada Selasa (17/9), para wartawan olahraga yang tergabung dalam SIWO PWI Jaya seperti biasa berlatih bulu tangkis. Namun saat mereka bermain, sekitar pukul 16.00 WIB, sejumlah staf Menpora bagian protokoler masuk ke lapangan bulu tangkis Kemenpora. Tak seperti biasanya, para staf tersebut membawa daun pisang yang akan dijadikan alas untuk tempat makan nasi liwet. "Wah, ternyata Menpora akan makan-makan nih setelah main bulu tangkis," celutuk salah satu wartawan.

Sudah agak lama Menpora tidak bermain bulu tangkis di lapangan tersebut. Biasanya, ia selalu menyempatkan hadir, entah bermain pada Selasa ataupun Kamis sore, sesuai jadwal latihan Badminton Menpora Club (BMC).

Staf Menpora menata nasi liwet berikut lauk yang super komplet. Mulai ayam goreng, ikan goreng, pete goreng hingga jengkol ada. Tidak ketinggalan makanan khas Betawi gabus pucung tersaji dan digelar di lapangan satu. Lapangan dua disiapkan untuk Menpora bermain.

Tak lama sekitar pukul 17.00 Menpora pun datang. Sejumlah stafnya menyambut, tak ketinggalan Menpora menghampiri para wartawan yang sedang beristirahat. 

"Apa kabar PM (Pak Menpora), sudah lama nih tidak main. Ada makan-makan nih, Pak," kata saya.

"Iya, saya juga tidak tahu nih tiba-tiba ada makan. Nanti jangan pulang dulu ya, kita makan-makan dulu. Banyak nih makanannya," kata Imam.

Menpora meminta makanan yang digelar di lapangan satu digeser dulu. Sebab, dia ingin bermain di lapangan tersebut. "Lapangan satu lebih enak karpetnya. Walau memang dari segi penerangan lebih terang lapangan dua," kata dia.

Setelah ikut membantu menggeser liwetan ke sisi lapangan, Menpora melakukan pemanasan. Saat itu, ia mengenakan celana training panjang warna hitam dan jaket putih.

Sebelum bermain, Menpora yang duduknya bersebelahan dengan Republika mengatakan, kalau ia agak lelah. "Ini tadi baru main tenis meja di lantai 10," ucapnya.

Pria asal Madura ini termasuk menteri yang supel terhadap wartawan dan atlet. Ia juga mampu memainkan sejumlah cabang olahraga. Selain bulu tangkis dan tenis meja, Menpora piawai bermain biliar. Ia juga pernah menjajal tenis, basket dan sepak bola. Di rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra, ada perlengkapan memanah.

Menpora kemudian bermain bulu tangkis berpasangan dengan pegawai menpora yang akrab disapa Kang Beben. Keduanya meladeni pasanga Surya/Ambar. "Saya main dua gim saja ya, karena jam 18.00 saya ada acara lain," kata dia.

Tetapi ternyata pada gim pertama Imam/Beben mengalami kekalahan. Alhasil rencana dua gim pun bertambah menjadi tiga. Kurang lebih 30 menit dibutuhkan untuk menyelesaikan tiga gim. Pasangan Menpora memenangkan laga ini. Pada permainan kali ini, Menpora yang biasanya sering melepaskan smes, kali ini lebih banyak bermain di depan net. Penempatan bolanya membuat lawan beberapa kesulitan mengambil bola tipis di bibir net. 

Imam memang termasuk ,enteri yang rajin bermain bulu tangkis. Tim Republika dibawah pimpinan Wapemred, Hasan Murtiaji pernah diundang untuk bermain bersama di lapangan Kemenora sekitar dua tahun lalu. Sejumlah pemain aktif dan mantan pemain juga sering diundang bermain, di antaranya Candra Wijaya, Kevin Sanjaya, Marcus Fernaldi Gideon dan lain-lain.

Usai bermain, Menpora mengajak semua staf dan para wartawan SIWO Jaya yang hadir untuk makan bersama. Ia sendiri yang langsung yang memimpin doa makan. Setelah makan, beliau bergegas mengambil wudhu dan menggelar sajadah di atas lapangan bulu tangkis untuk shalat Maghrib. Sebagian yang hadir kemudian menjadi makmumnya. Setelah itu, Menpora pamit dan menyalami kami lagi satu persatu. Ternyata, ini menjadi liwetan terakhir kami bersama Menpora Imam Nahrawi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement