REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Warga di sekitar kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Antang, Makassar masih membutuhkan penanganan kesehatan pascakebakaran TPA tersebut. Hal itu dikemukakan Hasni yang rumahnya berada di luar pintu gerbang TPA Tamangapa, Antang, Makassar, Kamis (19/9).
Dia mengatakan, kebakaran yang disertai asap di lokasi TPA membuat sebagian besar warga batuk-batuk dan sesak nafas. Kondisi tersebut terutama dialami anak-anak balita.
Menurut dia, hari pertama kebakaran hingga penanganan hari kelima ini petugas dari Dinas Kesehatan memberikan masker untuk dipakai melindungi pernafasan dari asap yang memerihkan tenggorokan dan mata. "Anak-anak kami banyak yang sakit, batuk-batuk dan influenza," katanya.
Hal senada dikemukakan Rahman warga Antang lainnya yang sehari-hari sebagai pemulung. Menurut dia, selain mendapatkan pembagian masker, juga relawan memberikan nasi dos pada warga di sekitar TPA Antang.
Khusus penanganan kesehatan warga di sekitar lokasi kebakaran, telah dibentuk posko kesehatan di Puskesmas pembantu tak jauh dari pintu gerbang TPA Tamangapa, Antang. Menurut salah seorang petugas posko kesehatan Ariani, bantuan masker baik dari dinas kesehatan maupun dari donatur terus berdatangan pada hari pertama kebakaran yakni Ahad (15/9).
Dalam kurun tiga hari pascakebakaran, sedikitnya sudah ada 7.500 masker yang dibagikan di lima titik yang menjadi lokasi paparan asap TPA. "Pemeriksaan dan pemberian obat gratis bagi semua warga yang terkena dampak juga ada akibat kebakaran TPA," katanya.