REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-39 turut dilaksanakan di Kabupaten Sleman. Tahun ini, pemanfaatan teknologi tampaknya menjadi fokus utama yang terus didorong penerapannya dalam pertanian.
Sejak setahun terakhir, teknologi memang semakin sering ditingkatkan penerapannya. Tidak cuma kepada lahan-lahan pertanian, tapi terhadap lahan-lahan perikanan yang dikembangkan masyarakat.
Bupati Sleman, Sri Purnomo, turut mendorong peningkatkan kreativitas dalam membuat olahan-olahan pangan. Artinya, tidak cuma menarik atau memiliki cita rasa tinggi dan bernilai gizi.
Bagi Sri, pangan-pangan yang diolah di Kabupaten Sleman harus dapat meningkatkan perhatian dari segi komersial. Sehingga, semakin tinggi pula dampak balik secara ekonomi yang dihasilkan.
"Hal ini sangat beralasan agar pemanfaatan pangan lokal dapat terus berkelanjutan," kata Sri ketika membuka Peringatan Hari Pangan Sedunia di Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kamis (19/9).
Sri menjelaskan, lahan-lahan pertanian di Kabupaten Sleman memang terbilang cukup produktif. Bahkan, tahun lalu, Kabupaten Sleman mampu surplus beras mencapai 78.129 ton.
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman sendiri sudah meluncurkan program Beras Sleman. Harapannya, demi bisa meningkatkan nilai tukar petani (NTP) sebagai indikator kesejahteraan petani.
Ia merasa, pemanfaatan itu sejalan masuknya revolusi industri 4.0 di Indonesia. Sri berpendapat, menghadirkan pertanian modern harus jadi salah satu tujuan guna mendorong percepatan penganekaragaman pangan.
Untuk itu, ia menekankan, pemanfaatan teknologi perlu dilaksanakan secara lebih fokus. Artinya, lanjut Sri, harus bisa diterapkan baik dari sisi hulu maupun dari sisi hilir.
"Dengan pemanfaatan perkembangan teknologi pertanian dan pangan, sangat diperlukan dorongan untuk meningkatkan motivasi konsumsi pangan lokal," ujar Sri.
Peringatan Hari Pangan Sedunia mengangkat tema Teknologi Industri Pangan Pertanian dan Perikanan Mendukung Lumbung Pangan Nasional. Tema dimaksudkan sebagai momentum optimalisasi.
Utamanya, optimalisasi penggunaan teknologi pertanian, pangan dan perikanan. Tujuannya, tidak lain peningkatan ketersediaan pangan yang lebih bermutu, bergizi, aman dan lestari dari hulu dan hilir.
Kegiatan itu sendiri diselenggarakan mulai 18-20 September 2019. Memamerkan stan-stan binaan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan mulai dari produk-produk pertanian maupun olahan pangan.
Pada kesempatan itu, ditandatangani pula komitmen kerja sama antara Gapoktan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat dengan toko-toko berjejaring. Salah satunya, Mirota Grup.
Sri menekankan, penandatanganan ini diharapkan mampu memperluas jaringan peredaran Beras Sleman yang setahun terakhir terus didorong pemasarannya. Sehingga, konsumen bisa mudah memperoleh Beras Sleman.