REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Petani Kabupaten Cilacap yang areal sawahnya mendapat pengairan dari Sungai Serayu, memiliki kesempatan untuk memulai musim tanam lebih dini. Hal ini menyusul dibukanya kembali pintu air dari saluran irigasi Bendung Gerak Serayu, pada Senin (16/9).
''Air irigasi dari Bendung Gerak Serayu memang sudah dibuka kembali. Dengan mulai mengalirnya air di saluran irigasi tersebut, kami sudah mulai melakukan sosialiasasi agar petani bisa segera melakukan musim tanam,'' jelas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Supriyanto, Kamis (19/9).
Bahkan dia berharap, petani di sekitar saluran irigasi teknis Bendung Gerak Serayu bisa mulai mengolah tanah pada akhir September ini, dan menyebar benih paling lambat pada pertengahan Oktober 2019. Dengan demikian, panen bisa dilaksanakan pada sekitarr Februari 2020.
Dia menyebutkan, saluran irigasi teknis yang berasal dari Bendung Gerak Serayu, melayani sekitar 17 ribu hektar lahan sawah. Antara lain di wilayah Kecamatan Sampang, Maos dan Kesugihan. Dengan mulai mengalirnya air di saluran irigasi tersebut, maka petani di wilayah tersebut bila memulai musim tanam lebih awal dibanding petani daerah lain yang masih menghadapi masalah kesulitan air.
Antara lain seperti petani di wilayah barat Cilacap, yang mendapat pasokan air dari irigasi Manganti, Cihaur dan Sidareja. Supriyanto menyebutkan, petani di wilayah Kecamatan Wanareja, Cipari, Sidareja, Gandrungmangu, Kawunganten, Bantarsari, Kedungreja dan Patimuan, hingga saat ini masih dilakukan pengeringan. ''Rencananya, saluran air irigasi baru dibuka kembali pada awal Oktober,'' katanya.
Adanya pembukaan kembali saluran irigasi dari Bendung Gerak Serayu, sebelumnya dipastikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Serayu Citanduy, Alig Suhardi. ''Pembukaan kembali pintu air irigasi Serayu pada 16 September, merupakan program yang telah disepakati bersama,'' jelasnya.
Pihak pengelola irigasi, sebelumnya telah melakukan pengeringan saluran irigasi tersebut pada sejak Juli 2019. Penutupan pintu air pada Bulan Juli bahkan mengalami pengunduran waktu hingga setengah bulan, mengingat pada saat itu masih banyak petani yang membutuhkan pengairan.
Dia berharap pembukaan kembali pintu air irigasi Serayu, bisa segera diikuti petani untuk memulai musim tanam. ''Paling tidak pada Bulan Oktober, petani sudah bisa memulai musim tanam karena debit air yang dialirkan pada saluran irigasi juga sudah bisa kembali normal,'' katanya.