REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Beberapa waktu lalu Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo berkunjung ke Kali Busa, Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi. Setelah kunjungan Iriana, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga berkunjung ke Bekasi untuk menyoroti hal yang sama, Kamis (19/9) lalu. Ridwan Kamil akan membentuk Tim Bersih Sungai untuk mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Bekasi.
"Saya sudah mengeluarkan surat keputusan (SK) untuk Tim Bersih Sungai. Jadi nanti tim ini akan selalu lakukan pembersihan dan pemantau sungai dari sampah dan pencemaran lingkungan di Kota dan Kabupaten Bekasi," kata Ridwan Kamil saat menghadiri Peringatan Hari Perhubungan Nasional di Plaza Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
Pria yang biasa disapa Kang Emil itu kemudian mengatakan, sampah yang ada di sungai-sungai di Bekasi sebenarnya juga merupakan sampah kiriman dari hulu sungai. Oleh karenanya, masalah sampah tidak cukup hanya dibebankan pada masyarakat di bagian hilir saja. Lalu, terkait dengan penanganan yang tepat, ia berjanji akan mendalami masalah tersebut.
Ia menambahkan, ke depannya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat itu menerapkan teori Pentahelix untuk menyelesaikan masalah tersebut. Teori Pentahelix adalah penggabungan lima elemen dalam pembangunan, mulai dari pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media.
“Citarum sudah ada tim, nah muncul lagi masalah lingkungan di sungai lain. Jadi nanti setiap sungai yang punya masalah lingkungan kita akan diselesaikan melalui tim khusus per sungai-sungai tertentu,” kata dia.
Selain itu, Kang Emil mengaku, ia akan berkonsultasi kepada Ombudsman terkait masalah pencemaran sungai. Pasalnya, selain sampah, Pemprov Jawa Barat juga mendapatkan aduan terkait pembuangan limbah ke sungai-sungai yang ada di Bekasi.
"Saya sudah putuskan minggu lalu untuk bikin tim khusus terkait persampahan dan pencemaran sungai yang kerap mengemuka, khususnya di Bekasi. Besok ini mau rapat dengan Ombudsman RI di Jakarta," tuturnya.