REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duo grup legendaris, Humania membeberkan arti di balik single keduanya setelah mereka memutuskan untuk kembali ke industri musik Indonesia. Single yang bertajuk "The Art of Letting Go" itu memiliki pesan mengenai seni mengikhlaskan kehilangan.
“Di single kita itu, kita menyampaikan pesan mengenai seninya mengikhlaskan sesuatu. Bahwa bila memang kalau kita meninggalkan atau ditinggalkan sesuatu, di sini kita kasih pesan bahwa ya sudah ikhlaskan saja,” ungkap Eki Puradireja saat mengunjungi kantor Republika.
Eki mengatakan, meskipun lagu ini bertemakan kesedihan, namun Humaniora tak ingin membawa kesedihan itu berlarut. Humaniora menginginkan ada pesan berupa spirit atau semangat menyongsong kehidupan yang selanjutnya setelah mengikhlaskan sesuatu yang pergi.
Eki mengakui, Humaniora merupakan salah satu band yang lahir di era 90-an bersamaan dengan banyaknya musisi-musisi yang membawakan lagu-lagu yang bertemakan kesedihan. Akan tetapi, Humaniora tak ingin mengikuti perkembangan industri yang demikian.
“Kita dulu ingin menghadirkan suasana yang berbeda. Kita ingin ada lagu yang menginspirasi. Nah itu yang masih kita bawa sekarang. Meskipun sedih, tapi tetap menginspirasi. Tetap memberikan semangat lagi,” jelas Eki.
Lagu "The Art of Letting Go" sendiri juga memberikan pesan untuk terus legawa dalam kondisi apapun. Lagu yang dirilis pada Agustus lalu ini, disebut Eki dibuat sesuai dengan situasi saat itu.
Eki mengatakan, single yang pertama setelah Humania comeback berjudul "Semua Sama" lebih menceritakan mengenai kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Hal itu merujuk pada situasi dan kondisi yang terjadi saat itu, yaitu adanya berbagai kubu yang terbagi-bagi sebagai akibat dari pemilihan presiden.
“Di situ, kita rilis lagu yang memberikan pesan bahwa meskipun kita berbeda, tapi kita itu punya tujuan yang sama. Jadi semua sama. Nah pada single "The Art of Letting Go" ini kita membawakan pesan bahwa semua permasalahan sudah selesai, yuk kita legowo,” jelas dia.
Humania juga sengaja membawakan lagu ini berduet dengan penyanyi muda, Maizura. Judulnya sendiri dipilih dengan menggunakan bahasa Inggris agar terkesan lebih akrab dengan generasi muda saat ini, meskipun lagunya berlirik berbahasa Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika