INDRAMAYU, AYOBANDUNG.COM -- Kekeringan ekstrem mengancam nyaris seluruh kecamatan se-Kabupaten Indramayu pada musim kemarau panjang tahun ini. Diketahui, dua kecamatan di Kabupaten Indramayu tak pernah tersirami hujan sepanjang lima bulan belakangan. Kedua kecamatan itu masing-masing Haurgeulis dan Kroya.
"Ada dua kecamatan, Haurgeulis dan Kroya yang mengalami Hari Hujan Terpanjang (HTH) selama 156 hari," kata Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, Ahad (22/9/2019).
Kondisi serupa juga terjadi Cilamayan Kulon, Kabupaten Karawang. Daerah ini, katanya, mengalami HTH selama 146 hari.
Dia menerangkan, nyaris seluruh kecamatan di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem akibat ketiadaan hujan berturut-turut selama lebih dari 60 hari terakhir. Kondisi serupa juga terjadi di hampir seluruh kecamatan di Cirebon, Majalengka, Sumedang, Subang, Purwakarta, Sukabumi, Karawang, dan Bekasi.
Pada dasarian III September 2019, Provinsi Jawa Barat lazimnya diprakirakan masuk dalam kategori curah hujan rendah. Curah hujan 20-50 mm/das berpeluang menimpa sebagian besar Bogor, Sukabumi utara, Cianjur utara, Garut tengah, dan Tasikmalaya tengah.
"Kami imbau masyarakat tetap waspada potensi bahaya kekeringan karena makin berkurangnya ketersediaan air di sumber-sumber air dan krisis air bersih," paparnya.
Tak hanya itu, masyarakat juga harus mewaspadai meningkatnya potensi gagal panen dan kenaikan harga komoditas pertanian.
Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana meyakinkan kesiagaan pihaknya menghadapi kemarau panjang. Pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat merupakan salah satunya yang utama.
"Bagi desa-desa yang krisis air bersih, kami imbau untuk mengajukan permintaan bantuan. Kami akan kirim dengan mobil-mobil tangki," cetusnya.