REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kawasan Jalan Dipenogoro, atau sekitar perkantoran Gedung Sate dan DPRD Jabar, dikepung aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai kampus. Sekitar ribuan mahasiswa menggunakan berbagai jas almamater, menggelar aksi damai.
Mereka berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Peguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Bandung Raya. Di antaranya berasal dari Unisba, UIN Bandung, Telkom University, Unpas, Unjani dan lainnya.
Ribuan mahasiswa tersebut, berbaris rapih di depan Gedung DPRD Jabar sehingga Jalan Dipenogoro ditutup. Mereka berteriak, "Hati-hati provokasi" dan berteriak "Revolusi" serta "Hidup Mahasiswa dan Rakyat Indonesia". Mahasiswa juga menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung.
Dalam aksinya, mahasiswa membawa spanduk besar bertuliskan "Demokrasi Mati Suri", "Selamatkan KPK". Aksi tersebut dimulai sekitar pukul 12.00 WIB dengan melakukan longmarch dari Monumen Perjuangan ke Gedung DPRD Jabar. Hingga berita ini diturunkan, mereka belum berorasi karena masih mengatur suasana dan barisan.
Sementara di Halaman Gedung Sate, digelar juga aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa PMII Kota Bandung. Mereka menggelar unjuk rasa terpisah dengan ribuan mahasiswa lainnya.
Mahasiswa di halaman mengajukan tuntutan yang masih terkait KPK. Menurut Ketua Cabang PMII Kota Bandung, Irma Zahrotun Nisa, PMII menuntut agar KPK tidak dipolitisasi. PMII mendukung pemberantasan korupsi dan meminta agar KPK tak tebang pilih.