REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dinas Kesehatan Provinsi Papua segera mengirim tim dokter bedah ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Tim dokter akan menangani demonstran yang dilaporkan terluka karena tertembak dalam aksi unjuk rasa yang berbuntut kericuhan pada Senin (23/9).
"UGD setempat sudah meminta tambahan dokter bedah dari Jayapura pascaunjuk rasa," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyaidi Jayapura. Ia mengatakan bahwa dinas sudah berkoordinasi dengan instansi terkait di Wamena untuk mendata orang-orang yang terluka dalam insiden tersebut.
"Kami juga belum tahu berapa banyak dokter bedah yang akan dikirim ke Wamena. Kepastiannya besok setelah pendataan selesai," ujarnya.
Aloysius mengatakan dinas akan langsung mengirim tim dokter bedah begitu bandara di Wamenakembali aktif melayani. Dia juga mengutip laporan dari unit gawat darurat rumah sakit di Wamenabahwa ruangan unit gawat darurat sudah penuh dengan orang-orang yang membutuhkan pelayanan darurat setelah demonstrasi yang berujung kericuhan.
Demonstrasi di Wamena untuk menentang aksi rasialis terhadap mahasiswa Papua di luar daerah berbuntut kericuhan. Massa pengunjuk rasa melakukan perusakan dan pembakaran di sejumlah perkantoran, fasilitas publik, dan pertokoan.
Kericuhan akibat aksi tersebut memicu penutupan sementara Bandara Wamena sejak pukul 10.30 WIT.