Selasa 24 Sep 2019 07:50 WIB

Setelah Kemarin Diguyur Hujan, Pontianak Tetap Berkabut Asap

Pontianak tetap diselimuti kabut asap pada Selasa pagi, meski kemarin hujan.

Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Rahadi Oesman yang basah setelah hujan turun, di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (23/9/2019).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Rahadi Oesman yang basah setelah hujan turun, di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (23/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kabut asap masih menyelimuti Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Selasa pagi. Kabut asap tak sirna meskipun satu hari sebelumnya di kota tersebut sempat diguyur hujan baik saat pagi hari dan sore hari.

"Kabut masih ada, padahal kemarin sudah ada hujan," ujar satu di antara warga Pontianak, Romi di Pontianak, Selasa.

Baca Juga

Romi menyebutkan, kabut asap masih ada karena memang Kota Pontianak dapat kiriman kabut asap dari luar. Sepengetahuan dia, di Pontianak tidak ada hutan dan lahan yang terbakar.

"Kalau sumber asapnya tidak kena hujan tentu asapnya masih ada. Kami masih mendapat kiriman. Pontianak informasinya tidak ada kebakaran hutan atau lahan. Kalau ada pun pasti kecil dan dapat dikendalikan," ujar dia.

Ia berharap hujan terus jadi dan menyeluruh di Kalbar. Sehingga kabut asap memang hilang secara permanen.

"Semoga hujan turun lebat hari ini dan besok-besoknya terutama di daerah sumber asap," harap dia.

Sementara itu, satu di antara warga Pontianak Timur, Ida menyebutkan bahwa hari ini anaknya di sekolah TK sudah masuk. Hal itu melihat kondisi cuaca di Pontianak kemarin sudah baik karena hujan lebat.

"Semalam dapat informasi dari grup Whatsapp sekolah anak-anak masuk. Namun, pagi ini ternyata kabut asap mulai lagi pekat dan bau asap terasa," ujar dia.

Ida berharap jika kabut asap masih pekat pihak dinas pendidikan bisa segara kembali meliburkan. Ia tak tega membiarkan anak-anak terpapar kabut asap.

"Kalau kabut asap pekat, harusnya libur. Kasihan dengan anak-anak. Semoga kabut asap segera hilang dan hujan lebat mengguyur sumber kebakaran," harap dia.

Satu hari sebelumnya, Prakirawan Cuaca BMKG Supadio Dina mengimbau masyarakat Kalimantan Barat untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang disertai petir hingga beberapa hari ke depan. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio, potensi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat dan disertai petir masih terus terjadi hingga tanggal 25 September 2019.

"Kondisi ini dikarenakan sudah terdapat gumpalan awan yang berpotensi hujan," kata Dina.

Menurut Dina, pasca kemarau panjang yang diselimuti kabut asap pekat yang terjadi di wilayah Kalbar, saat ini hingga beberapa hari ke depan, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat sudah mulai terjadi hampir merata di wilayah Kalbar pada Senin dini hari tadi sekitar pukul 01.00 hingga 02.30 WIB.

"Kondisi ini juga setidaknya dapat mengurangi bencana kabut asap yang sudah terjadi kurang lebih dua bulan terakhir ini," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement