Rabu 25 Sep 2019 10:40 WIB

Selidiki Mahasiswanya yang Kritis, Al Azhar Bentuk Tim

Mahasiswa Al Azhar kritis setelah menjadi korban dalam kericuhan pada Selasa.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Reiny Dwinanda
Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia
Foto: Tangkapan layar
Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Prof Asep Saifuddin mengatakan, pihaknya segera membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus penganiayaan terhadap salah seorang mahasiswanya. Saat ini, mahasiswa bernama Faisal Amir masih dalam keadaan kritis setelah mengikuti aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di Jakarta, Selasa (24/9).

"Kami sedang rapat dan dalam waktu dekat akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus ini," ujar Asep di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Asep mengatakan, pihaknya juga sedang mempersiapkan bentuk-bentuk bantuan yang nantinya akan diberikan kepada Faisal. Sejumlah mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, ikut serta dalam aksi unjuk rasa menuntut agar agenda reformasi dituntaskan dan menunda pengesahan sejumlah RUU bermasalah.

Faisal yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Al Azhar kritis setelah mengalami luka serius saat aksi demonstrasi yang berlangsung pada Selasa sore itu. Faisal kini dirawat di RS Pelni, Petamburan, Jakarta, setelah menjalani operasi di bagian kepalanya.

"Terakhir kata dokter, dia pendarahan di otak," ujar Rahmat Ahadi, kakak kandung mahasiswa semester delapan itu, saat ditemui di RS Pelni, Jakarta Pusat, Rabu (25/9) dini hari.

Selain mengalami pendarahan di otak, Faisal juga mengalami retak tulang di bagian kepalanya. Di bagian badan, bahu kanan Faisal patah dan terdapat memar di bagian dada, tangan, hingga lengan kanannya.

Berdasarkan keterangan Rahmat, keluarga sudah mengetahui niat Faisal untuk turut ikut turun ke jalan bersama mahasiswa-mahasiswa lain. Pada aksi itu, Faisal bertugas menjaga rombongan mahasiswa perempuan dari Universitas Al-Azhar.

"Sekitar jam lima dia posisi di depan DPR. Dipukul mundur dari arah Slipi menuju ke arah Senayan. Tiba-tiba dia maju ke depan untuk buka jalan rombongan," kata Rahmat.

Setelah berhasil membuka jalan untuk rombongan itu, Faisal kembali ke arah Gedung DPR sekitar pukul 17.00 WIB. Tak lama berselang, situasi di depan Gedung DPR mulai kacau. Gas air mata megepul di kerumunan para mahasiswa.

Kemudian, sekitar pukul 17.40 WIB, Faisal ditemukan dalam kondisi terluka.  Kemudian, teman-teman Faisal datang dan membawanya ke RS Pelni dengan menggunakan mobil bak terbuka.

"Jam enaman sampai sini jam tujuh. Pas ditemui itu sudah dievakuasi. Penyebab tidak ada yang tahu," tutur Rahmat.

Atas luka tersebut tindakan operasi dilakukan terhadap Faisal. Operasi mulai berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB. Dokter sempat meminta transfusi darah karena Faisal kekurangan darah akibat luka yang dideritanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement