Rabu 25 Sep 2019 10:56 WIB

Polisi Siap Amankan Aksi Gabungan Mahasiswa Surabaya

Mahasiswa menolak revisi RUU KPK.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Ratusan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Surabaya menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (24/9). Mereka menuntut Presiden Jokowi menerbitkan Perppu untuk membatalkan Undang-Undang KPK yang dianggap melemahkan lembaga antirasuah tersebut.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ratusan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Surabaya menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (24/9). Mereka menuntut Presiden Jokowi menerbitkan Perppu untuk membatalkan Undang-Undang KPK yang dianggap melemahkan lembaga antirasuah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan mengatakan, jajarannya siap mengamankan aksi mahasiswa di gedung DPRD Jatum, Surabaya.  Luki mengkonfirmasi akan adanya aksi dari beberapa kelompok mahasiswa yang menolak revisi UU KPK, RKHUP, RUU Pertanahan, dan beberapa RUU bermasalah.

Aksi yang dilaksanakan di luar agenda aksi gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Surabaya rencananya dilaksanakan di tempat sama pada Kamis (26/9). Namun demikian, Luki menegaskan pasukannya sangat siap mengamankan aksi tersebut, baik dari segi peralatan, maupun kesehatan.

Baca Juga

"Kami juga cek kesehatannya. Dalam artian emosinya stabil, supaya tidak mudah terpancing. Jangan sampai nanti mahasiswanya tertib  anggotanya yang tidak tertib, atau sebaliknya," ujar Luki seusai peninjauan, Rabu (25/9). 

Luki juga mengungkapkan, hari ini, pihaknya menerjunkan sekitar 700 personel untuk mengamankan jalannya aksi. Terkait aksi gabungan yang rencananya dilaksanakan esok hari,  Luki menyatakan nantinya akan menambah personel. Bahkan nantinya akan melibatkan TNI, pasukan Asmaul Khusna, dan Polwan.

Luki juga menegaskan tidak ada anggotanya yang membawa senjata dalam mengamankan aksi tersebut.

"Kami di sini mengecek ulang  wlaupun sudah melakukan pengecekan. Kesiapan, kelengkapan, terutama bagaimana penggunaannya, kapan menggunakan gas air mata, dan sebagainya. Tidak ada anggota kami yang membawa senjata, baik itu karet maupun tajam," ujar Luki.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement