REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa yang mengaku pelajar STM masih beraksi hingga Rabu malam (25/9). Sejumlah massa aksi masih tampak di sekitaran Gedung Parlemen RI, Senayan, Jakarta, hingga pukul 23.00 WIB. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, polisi memukul mundur mereka di tiga titik.
Titik pertama adalah di jalan yang berada di pintu samping belakang Kompleks Parlemen RI, tepatnya di sekitar pos polisi dan Stasiun Palmerah. Massa yang melempari batu ditekan aparat ke arah Pasar Palmerah.
Mereka berusaha berlari menghindari kejaran aparat menyeberangi rel ke arah pasar dan memasuki gang-gang Palmerah. Polisi pun melakukan penyisiran ke kawasan Palmerah itu. Mereka yang tertangkap dikumpulkan di pertigaan Bakso Lapangan Tembak, Senayan.
Titik kedua, massa dipukul mundur di Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Bendungan Hilir atau Semanggi. Sejumlah massa aksi tampak bentrok di arah tenggara Gatot Subroto, sekitar 200 meter dari ujung pagar DPR RI ke arah tenggara.
Massa menggunakan batu dan petasan untuk melempari aparat kepolisian. Polisi mengerahkan gas air mata dan barikade Brimob untuk memukul massa menjauhi gedung parlemen. Pembakaran objek dan penangkapan peserta aksi sempat terjadi di titik ini. Massa pun ditekan mundur perlahan-lahan.
Di sepanjang Jalan Gatot Subroto, kendaraan taktis kepolisian juga disiagakan. Beberapa kendaraan bahkan terus bergerak ke arah Stasiun Palmerah dan mondar-mandir di Jalan Gatot Subroto. Beberapa di antaranya telah digunakan, misalnya mobil komando hingga water canon.
Titik ketiga, pemukulan massa juga terjadi di Jalan Gatot Subroto. Massa dipukul mundur ke arah barat, tepatnya ke arah Slipi. Bentrokan pun sempat terjadi di sekitar Jembatan Layang, Slipi. Polisi juga mengejar para pelaku demo yang meneriakkan semboyan #STMMelawan ini.