REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta sedang melakukan seleksi atau beauty contest untuk mitra penyedia sistem pemindaian kode respons cepat (QR) untuk pembayaran tiket. Sejumlah perusahaan penyedia sistem kode QR, baik skala besar maupun kecil bersaing meraih proyek itu antara lain GoPay, Ovo, serta LinkAja disebut turut berpartisipasi.
"Kami melakukan beauty contest untuk penyedia provider QR code, sekarang sedang proses penentuan," ujar Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Kamis (26/7).
Ia menargetkan sistem pembayaran melalui kode QR itu sedianya dapat dilaksanakan pada akhir Oktober mendatang. Fasilitas kode QR merupakan salah satu bentuk untuk memberikan kemudahan pembayaran kepada pengguna MRT. Pihaknya telah mulai menyiapkan perangkat-perangkatnya, baik perangkat keras maupun lunak untuk mendukung sistem pembayaran kode QR itu.
"Nanti, akan diluncurkan aplikasi mobile MRT Jakarta, tinggal klik tujuannya. Menu pembayarannya juga akan ada banyak provider, tinggal pilih saja. Selain itu, nantinya juga ada sistem QR gate, rencananya Oktober go live, tapi paling lambat akhir tahun ini," ucapnya.
MRT Jakarta juga akan menerbitkan kartu Multi Trip MRT pada November mendatang. Saat ini, pihaknya sedang melakukan proses perizinan
"Saat ini, kartunya hanya single trip saja. Kita lagi urus izin di Bank Indonesia, izin menerbitkan kartu pembayaran," katanya.
Terkait jumlah penumpang, William juga mengatakan, rata-rata jumlah penumpang harian pada periode 1-25 September 2019 mencapai sebanyak 90.386 penumpang, atau naik 12 persen dibandingkan periode sama bulan sebelumnya 82.477 penumpang.
"Kebijakan ganjil-genap memberi kontribusi terhadap kenaikan jumlah penumpang MRT," ujarnya.