REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tingkat bunuh diri di kalangan anggota dinas militer aktif di Amerika Serikat (AS) melonjak secara signifikan dalam lima tahun belakangan.
Laporan Pentagon yang dirilis, Kamis (26/9), tersebut muncul setelah tiga pelaut AS yang ditugaskan di kapal induk George H.W. Bush tewas akibat bunuh diri pekan lalu. Insiden tersebut menurut Angkatan Laut terpisah dan tidak ada sangkut paut.
Laporan bunuh diri tahunan pertama Pentagon menyebutkan kematian akibat bunuh diri di kalangan anggota dinas aktif 24,8 per 100 ribu anggota dinas, naik dari hanya di bawah 20 per 100 ribu anggota aktif pada 2013. Sepanjang 2018, 541 anggota dinas mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Cara yang paling banyak dilakukan dengan senjata api.
"Kami menuju arah yang salah," kata Direktur kantor Force Resiliency Elizabeth Van Winkle kepada wartawan.
Selama konferensi pers, Pentagon melakukan hal tak biasa dengan menasihati awak media tentang bagaimana meliput kasus bunuh diri, seperti tidak menyebutnya sebagai masalah yang berkembang atau marak karena tindakan itu dapat menular. Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan pada Rabu militer terjebak dalam apa yang beberapa orang sebut epidemik bunuh diri nasional di kalangan pemuda.
"Saya harap saya dapat mengatakan kepada kalian kami memiliki jawaban untuk mencegah lebih lanjut, bunuh diri di Angkatan Bersenjata," kata Esper.