REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut siap menyambut kehadiran jalan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) yang akan segera dibangun. Kehadiran jalan bebas hambatan itu diharapkan dapat meningkatkan potensi Kabupaten Garut sebagai destinasi wisata.
Bupati Garur Rudy Gunawan mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, akan terdapat dua pintu tol yang terletak di wilayahnya. Satu pintu berada di Kecamatan Banyuresmi dan satunya berada di sekitar Kecamatan Cilawu, yang dekat dengan Garut Kota.
"Kita juga sudah mempersiapkan jalur-jalur ke arah itu. Jadi keluarnya kita sambungkan dengan jalan yang ada," kata dia kepada Republika, Kamis (26/9).
Selain mempersiapkan jalanan penguhubung, pemkab juga akan meningkatkan transportasi umum untuk kelancaran akses menuju Garut. Dengan begitu, wisatawan yang datang ke Garut menggunakan transportasi publik tak lagi kesulitan.
"Mudah-mudahan wisatawan ke Garut lebih banyak lagi dengan kehadiran tol Cigatas," kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) telah membahas wilayah yang dilintasi tol Cigatas beserta posisi pintu tol. Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pembangunan tol akan dilakukan dalam dua tahap.
“Secara umum, 90 persen semua mengarah ke hal positif jadi kita kebut sehingga tiba waktunya tidak ada lagi kemacetan Lebaran,” kata dia, dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar.
Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahardian menjelaskan, jarak tempuh Tahap I Gedebage-Tasikmalaya adalah 95,2 kilometer dan Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 111 kilometer. Sesuai rencana, proses usulan penetapan lokasi dilaksanakan pada Mei 2019 hingga April 2020.
Sementara proses prakualifikasi berlangsung Oktober-Desember 2019, proses lelang pada Desember 2019 hingga Juni 2020, proses pembebasan tanah pada April 2020 hingga 2022, dan proses rekontruksi Tahap I segmen Gedebage-Tasikmalaya pada 2022-2024. "Tol direncanakan bisa beroperasi di April 2024," kata dia.