REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Selain terkenal dengan sebutan kota lumbung padi, Kabupaten Karawang juga populer sebagai wilayah industri. Pemkab Karawang berupaya menyesuaikan kurikulum SMK dengan kebutuhan industri.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, mengatakan, saat ini kurikulum SMK di wilayahnya, yakni berbasis pendidikan kompetensi. Sehingga, kurikulum tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan industrialisasi.
"Pemkab, telah berupaya memanfaatkan jaringan perusahaan untuk bekerjasama dengan SMK," ujar Cellica, Jumat (27/9).
Saat ini, lanjut Cellica, sudah berjalan kerja sama antara SMK dengan sejumlah perusahaan. Caranya, pada tahun pertama, para pelajar SMK ini belajar di lingkungan sekolah. Kemudian, tahun kedua, para pelajar ini melakukan pemagangan di perusahaan yang telah kerja sama.
Lalu, pada tahun ketiga, pihak perusahaan bisa merekrut mereka untuk jadi calon karyawannya. Karena, perusahaan bisa menilai para pelajar ini, selama mereka melakukan pemagangan tersebut.
"Ini, salah satu cara pemkab dalam mengurangi pengangguran, serta memekerjakan warga asli Karawang di perusahaan," ujarnya.
Selanjutnya, mengenai sektor perhotelan. Cellica menilai, saat ini bisnis perhotelan di wilayahnya semakin bergeliat. Karena itu, pihaknya berupaya memfasilitasi antara pengelola hotel dengan SMK yang punya jurusan perhotelan.
Tujuannya apa? Supaya, sekolah dengan jurusan tersebut tak sia-sia membuka kejuruan itu. Serta, lulusannya akan langsung terserap di sektor perhotelan itu. Sehingga, akan ada kebanggaan dari sekolah, tatkala lulusannya banyak yang langsung bekerja sesuai dengan jurusannya.
"Kami mengusulkan, ke Pemprov Jabar supaya ada intervensi kebijakan soal SMK. Daerah yang ada industrinya, lulusan SMK-nya harus banyak terserap di sektor tersebut. Makanya, perlu ada intervensi dari pemerintah," jelas Cellica.