REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sekitar 5.500 pengungsi korban kerusuhan Wamena di markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya membutuhkan bantuan pakaian, makanan, dan barang-barang keperluan anak dan perempuan. Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto mengatakan warga yang mengungsi di markas Kodim umumnya hanya membawa baju di badan saat berusaha menghindari dampak kerusuhan di Wamena.
Menurut dia, bantuan pangan pokok dari pemerintah untuk pengungsi korban kerusuhan Wamena saat ini baru difokuskan ke satu posko pengungsian. "Kami minta informasi ini disebarkan seluas-luasnya agar banyak pihak yang tergerak membantu para korban yang kini mengungsi,"katanya melalui telepon seluler.
Dia mengatakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua hanya tersalur ke posko pengungsian Gedung Okumarek yang dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya. Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya, menurut dia, sampai sekarang hanya mengandalkan bantuan logistik yang masih tersedia di markas.
"Pengungsi tidak mau ke Okumarek. Warga maunya di Kodim, sementara dapur lapangan Pemda ada di Okumarek," katanya.
Selain makanan dan pakaian, pengungsi membutuhkan susu untuk balita, popok bayi, dan pembalut untuk perempuan.