Sabtu 28 Sep 2019 19:57 WIB

Desain Lengkung dalam Arsitektur Islam

Desain lengkung sangat akrab dengan arsitektur bangunan di dunia Islam.

Rep: Mozaik Republika/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah wisatawan saat mengunjungi Masjid Dian Al Mahri atau Masjid Kubah Emas di Depok, Jawa Barat, Jumat (7/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah wisatawan saat mengunjungi Masjid Dian Al Mahri atau Masjid Kubah Emas di Depok, Jawa Barat, Jumat (7/6).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Peradaban Islam meninggalkan jejaknya di dunia arsitektur. Sejumlah desain muncul dalam perkembangan peradaban Islam. Diakui, perkembangan dalam bidang arsitektur di dunia Islam itu tak selalu muncul dari pemikiran para cendekiawan Muslim.

Biasanya, ada persinggungan dengan hasil peradaban lain hingga kadang melahirkan sebuah produk peradaban yang kemudian Muslim mengembangkannya lebih jauh. Hasil peradaban itu pun diadopsi oleh bangsa-bangsa lain. Ini terjadi pada desain lengkung.

Selama ini, desain lengkung sangat akrab dengan arsitektur bangunan di dunia Islam. Bentuk lengkung sebelumnya memang berasal dari warisan budaya Yunani dan Romawi yang membuat desain lengkung setengah lingkaran. Umat Islam mengadopsi dan mengembangkannya lebih maju.

Lalu, umat Islam memperkaya desain lengkung yang belum ada, seperti umat Muslim yang mengembangkan berbagai macam desain lengkung, termasuk tapal kuda, melintang, dan multifoil. Desain-desain lengkung itu menjadi bagian penting dalam arsitektur Islam.

Desain lengkung mempunyai karakteristik elastisitas yang memungkinkan bangunan mencapai keseimbangan. Bentuk lengkung bisa mengurangi jumlah material yang harus digunakan. Selain itu, desain lengkung pun memberi inspirasi bagi bentuk seni lain, terutama bentuk-bentuk mebel.

Umat Islam menguasai desain lengkung dan mampu menggunakan desain lengkung tersebut lebih baik daripada bangsa-bangsa lain di dunia. Kesukaan umat Muslim terhadap desain lengkung ini berkaitan dengan cinta mereka terhadap pohon palem.

Mereka meniru lengkungan yang anggun dari cabang-cabang pohon palem dalam konstruksi bangunan mereka. Selain itu, desain lengkung juga mempunyai makna spiritual yang berasal dari sifat bola alam semesta dan simbolisme Ilahi kubah dari mana lengkung berasal.

Cendekiawan Muslim yang memiliki pengetahuan tentang geometri dan hukum-hukum statis juga memainkan peran utamanya dalam pengembangan berbagai jenis lengkung ini. Semula, desain lengkung tersebut untuk tujuan struktural dan fungsional dalam bangunan. Namun kemudian, desain ini digunakan pula untuk tujuan dekoratif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement