REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola menyatakan sebanyak 8.788 unit hunian tetap (huntap) untuk korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala ditargetkan rampung pada 2020.
"Sebanyak 8.788 huntap bantuan Kementerian PUPR, di luar huntap bantuan pihak lain. Sekarang sekitar 1.800 unit huntap sementara dikerjakan di Kota Palu da Kabupaten Sigi. Itu bantuan Kementerian PUPR dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia," katanya dalam rapat koordinasi dengan Kementerian PUPR di ruang kerja Gubernur Sulteng, Kantor Gubernur Sulteng di Kota Palu, Sabtu (28/9) petang.
Longki yakin target tersebut dapat tercapai setelah mendapat penjelasan dan pemaparan perwakilan Kementerian PUPR yang hadir dalam kesempatan itu. Asalkan pembebasan lahan untuk pembangunan huntap para korban bencana di dua daerah tersebut, di luar Kabupaten Donggala, tidak mengalami hambatan dan kesulitan.
"Semua pekerjaan, baik huntara (hunian sementara) dan huntap sedang dalam pekerjaan sejak tahun ini sampai tahun depan. 8.788 unit huntap diusahakan selesai 2020," ujarnya, meyakinkan.
Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto, usai mengikuti rapat koordinasi tersebut menyatakan Kementerian PUPR sanggup menyelesaikan 8.788 unit huntap bantuan kementerian tersebut hingga 2020.
"Kalau lahannya sudah siap dan sudah dibebaskan, kami akan bangun huntapnya. Kementerian PUPR hanya sebatas membangun. Kalau urusan pembebasan lahan itu tugas pemerintah daerah dan Kanwil ATR (Agraria dan Tata Ruang /BPN (Badan Pertanahan Nasional) Sulteng," ucapnya.
Ia juga meyakinkan kalau pihaknya sanggup menyelesaikan 8.788 unit huntap untuk korban bencana di tiga daerah terdampak bencana itu.