REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Polres Cianjur, Jawa Barat, masih mendalami kasus penemuan mayat di Kampung Sukarajin, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara. Mayat tersebut diduga sebagai korban pembunuhan.
"Unsur dendam diduga menjadi pemicu terjadinya tindakan kekerasan terhadap korban sebelum ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuh yang sudah membusuk," kata Kapolres Cianjur AKBP, Juang Andi Supriyanto pada wartawan Ahad (29/9).
Ia menjelaskan, identitas korban sudah diketahui, bahkan pihak keluarga sudah datang ke ruang mayat RSUS Cianjur untuk memastikan korban adalah anggota keluarga mereka, namun pihaknya masih merahasiakan identitas korban dan keluarganya.
"Korban merupakan warga Cianjur meskipun aslinya dari luar daerah, namun kami belum bisa menyebutkan identitasnya secara lengkap karena kasusnya masih dalam tahap pengembangan" katanya.
Bahkan kata dia, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban dimutilasi atau tidak karena saat ditemukan bagian kepala dan sejumlah anggota tubuh ditemukan terpisah. "Harus menunggu hasil visum dan pemeriksaan tim forensik. Kami akan terus melakukan upaya pengungkapan, kalau sudah ada hasil dan dipastikan siapa pelakunya akan kami umumkan," katanya.
Seperti diberitakan warga Kampung Sukjarajin, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, dikejutkan dengan penemuan mayat pria yang sudah membusuk di lahan kosong yang tidak jauh dari perkampungan.
Kapolsek Sukanagara, AKP Cahyadi, mengatakan penemuan mayat yang sudah membusuk itu, berawal dari warga yang mencium bau bangkai saat melintas di tempat kejadian.
Merasa penasaran dengan penciumannya, beberapa orang warga menelusuri asal bau menusuk tersebut dan menemukan mayat yang sudah membusuk dengan sebagian daging tubuh sudah hilang.
Selanjutnya mayat tersebut dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cianjur, guna dilakukan otopsi dan menemukan bekas kekerasan di sejumlah bagian tubuh yang sebagian kecil sudah tinggal kerangka.