REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan, Pemda Wamena tidak ingin warga pendatang termasuk yang berasal dari Sumbar untuk meninggalkan Wamena selamanya.
Menurut Nasrul, selama ini Pemda Wamena menganggap kehadiran pendatang yang mayoritas sebagai pedagang memegang peranan penting dalam roda perekonomian di Wamena.
"Respons dari Pemda Wamena, mereka tak mau para pendatang pulang selamanya. Karena peran penting dalam perekonomian," kata Nasrul saat wawancara dalam siaran langsung melalui TV One, Ahad (29/9).
Nasrul tadi siang berkunjung ke Wamena Papua untuk bertemu langsung dengan perantau Minang yang mengungsi di Markas Kodim Wamena. Di sana ia menemui 300 pengungsi.
Setelah bertemu pengungsi di Wamena dan juga Jayapura, Nasrul menyebut total pengungsi yang merupakan warga keturunan Sumbar ada sebanyak 672 orang.
Dari jumlah tersebut, yang ingin kembali ke Sumbar ada 472 orang. Sisanya 200 orang memilih menetap di Jayapura dulu sementara dan akan kembali ke Wamena begitu situasi sudah kondusif.
"Yang 200 orang itu sudah lahir dan besar di Wamena. Justru mereka kalau balik ke Padang tidak tahu mau ngapain. Mata pencaharian mereka di Wamena selama ini," ujar Nasrul.
Nasrul juga mengamini keinginan Pemda Wamena agar warga pendatang tidak harus selamanya meninggalkan Wamena. Warga perantau dan Pemprov Sumbar, kata Nasrul, juga ingin meneruskan hubungan baik dengan Wamena dengan harapan situasi di kota tersebut segera kembali kondusif.