Senin 30 Sep 2019 18:13 WIB

Narahubung Gejayan Memanggil Mulai Terima Teror

Bentuk teror di antaranya berupa permintaan layanan-layanan phone sex

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Aksi Gejayan Memanggil, Senin (30/9)
Foto: Wahyu Suryana/Republika
Aksi Gejayan Memanggil, Senin (30/9)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aksi Gejayan Memanggil kembali sukses berlangsung damai di Jalan Gejayan, Senin (30/9). Tapi, sebelum aksi, ternyata teror-teror sempat diterima sejumlah narahubung aksi unjuk rasa tersebut.

Koordinator sendiri menamakan diri sebagai Aliansi Rakyat Bergerak. Humas Aliansi Rakyat Bergerak, Nailendra, ternyata merupakan nama samaran yang sepakat digunakan koordinator-koordinator aksi.

Baca Juga

Mereka berpendapat, penggunaan nama samaran itu dilakukan untuk tidak menghasilkan penokohan-penokohan semata. Sekaligus, menghindari mereka dari teror-teror dan kriminalisasi yang mungkin diterima. "Kita belajar dari gerakan-gerakan sebelumnya yang jika menggunakan satu nama akan diserang, seperti yang terjadi di UI, yang terjadi ke mahasiswa-mahasiswa UGM, itu semua diserang," kata Nailendra, Senin (30/9).

Selaku koordinator, Nailendra sendiri memang meletakkan nomor kontak ke setiap undangan-undangan aksi. Republika sendiri sudah mencoba menghubungi kedua nomor yang ternyata semuanya memang aktif.

Senin (30/9) pagi, narahubung-narahubung perempuan di Aliansi Rakyat Bergerak mulai mendapatkan puluhan teror. Bentuknya, sebagian besar berupa permintaan layanan-layanan phone sex atau video call sex. "Modusnya sama, mereka mengira saya menyediakan jasa video call sex," ujar Nailendra.

Namun, sedikit berbeda dengan teror-teror yang diterima sejumlah aktivis penolak Revisi UU KPK beberapa waktu lalu. Kali ini, sebagian besar nomor yang melakukan panggilan memiliki kode-kode Indonesia.

Meski begitu, mereka mengaku tidak khawatir atas teror-teror itu. Terlebih, aksi Gejayan Memanggil tetap sukses terselenggara, kembali dihadiri ribuan orang pengunjuk rasa dan berlangsung secara damai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement