REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam keseharian sering ditemukan kejadian seseorang yang kehilangan kesadaran tiba-tiba atau menemukan korban dijalan, menghadapi hal tersebut yang hasus dilakukan adalah dengan memberi Bantuan Hidup Dasar, yaitu serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti jantung (cardiacarrest). Akan tetapi sering kali karena awam terhadap hal tersebut sehingga bingung apa yang seharusnya dilakukan.
Untuk memberikan pengetahuan mengenai Bantuan Hidup Dasar tersebut RS Sari Asih Ciputat melakukan kegiatan pelatihan gratis “Bantuan Hidup Dasar" untuk masyarakat awam yang dilaksanakan pada hari Sabtu 28 September 2019. "Pelatihan ini mengajarkan bagaimana kita sebagai masyarakat awam harus bersikap dalam memberikan bantuan hidup dasar seperti napas buatan pada orang yang henti napas, maupun pemberian kompresi dada pada korban yang henti jantung dapat menyelamatkan nyawa korban yang kita temukan dimanapun atau lebih dikenal dengan RJP (resusitasi jantung paru)," ujar dr Herlin selaku instruktur Pelatihan "Bantuan Hidup Dasar" dari BSMI Jakarta Raya.
Kegiatan hasil kerja sama antara RS Sari Asih Ciputat, Federation of Islamic medical association (FIMA), Indonesian Islamic medical association (IIMA), Islamic Medical Association and Networking of Indonesia (IMANI) Perhimpunan Profesional Kesehatan Muslim Indonesia (PROKAMI) dan BSMI Jakarta Raya ini merupakan bagian dari Hospital Social Responsibilty yang dapat bermanfaat bagi masyarakat awam dari berbagai kalangan, bahkan ada peserta yang belum pernah mendapat pelatihan tersebut sama sekali, sehingga sebelum bantuan yang lebih ahli datang seperti ambulance atau tenaga medis, masyarakat dapat memberikan pertolongan pertama kepada korban sehingga menurunkan kejadian fatal pada korban yang ditemukan disekitar kita.
Menurut Humas RS Sari Asih Ciputat dr. Fitriyati Irviana, MM, mengatakan acara ini dilakukan serentak di 10 negara di dunia (Indonesia, Inggris, Malaysia, Malawi, Zimbabwe, Pakistan, Philppine, Bangladesh, Nigeria), sedangkan di Indonesia sendiri dilaksanakan di 6 lokasi di Indonesia (Gedung Joeang, Asysyifa RSCM, Masjid RS Sari Asih Ciputat, Masjod RS Sari ASih Serang, Masjid RS Sari ASih Karawaci, Masjid Labuan Bajo NTT).
“Di masjid RS Sari Asih Ciputat sendiri dihadiri tak kurang dari 86 peserta terbanyak di Indonesia, yang terdiri dari siswa siswi SMK/SMA, anggota pramuka, ibu-ibu majlis taklim, dan masyarakat lainnya,” imbuh Humas RS Sari ASih Ciputat merupakan bagian dari RS Sari Asih Group. Rumah sakit pertama di Tangerang Selatan yang telah tersertifikasi Syariah dari DSN MUI, dan juga telah terakreditasi KARS dengan predikat Paripurna.