Kamis 03 Oct 2019 17:17 WIB

Anies Batal Hadiri World Mayors Summit di Denmark

Anies membatalkan hadir di acara itu karena ingin menjaga Jakarta agar tetap kondusif

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menjenguk Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang saat ini masih dirawat di Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Jalan Abdul Rachman Saleh, Jakarta Pusat pada Selasa (10/9).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menjenguk Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang saat ini masih dirawat di Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Jalan Abdul Rachman Saleh, Jakarta Pusat pada Selasa (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membatalkan rencana kunjungan kerjanya ke Copenhagen, Denmark pada Senin 7 Oktober 2019 hingga sepekan ke depan untuk menghadiri World Mayors Summit. Menurut Anies kondisi Jakarta masih perlu dijaga agar lebih kondusif setelah beberapa aksi unjuk rasa yang menimbulkan korban dalam rangka menolak RUU KUHP pekan lalu.

"Tidak, tidak dengan situasi Jakarta seperti seperti ini, tidak jadi. Jadi sesungguhnya ada pertemuan C40 Summit, di Copenhagen. Itu adalah pertemuan kota-kota sedunia, terkait lingkungan hidup," ujar Anies kepada wartawan di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).

Baca Juga

Awalnya, kata Anies, ia merasa sebagai pemimpin Jakarta ia perlu hadir untuk menyampaikan program-program perkotaan yang dilakukan sebagai bagian masyarakat dunia. Karena dunia juga melihat ke Jakarta, ada masalah tantangan lingkungan dan kualitas udara serta lainnya.

"Tetapi melihat perkembangan beberapa hari ini, dimana situasi keamanan dan ketertiban masih belum sepenuhnya baik maka saya putuskan untuk tidak berangkat dan tetap berada di Jakarta," imbuh Anies.

Sebagai informasi, kegiatan C40 World Mayors Summit akan diselenggarakan di Copenhagen, Denmark, pada tanggal 10-11 Oktober 2019. Acara ini untuk menjawab pertanyaan masyarakat internasional tentang masalah lingkungan di berbagai kota dunia, dan tidak terkecuali di DKI Jakarta.

Anies menyebut kehadiran Gubernur DKI Jakarta di kegiatan tersebut menjadi kesempatan untuk menegaskan komitmen DKI Jakarta dalam memitigasi perubahan iklim untuk menciptakan kota maju yang layak dan nyaman dihuni. Namun Gubernur memutuskan untuk tidak hadir di kegiatan ini, karena ingin memastikan kondisi Jakarta tetap kondusif.

Beberapa agenda Anies yang sudah dijadwalkan dalam pertemuan di Copenhagen tersebut di antaranya menjadi pembicara pada sesi sharing khusus untukk para pemimpin kota. Kemudian menjadi bagian dari deklarasi Clean Air Cities Declaration bersama Walikota Paris, Los Angeles, Bercelona, Copenhagen, Delhi, dan Portland.

Selain itu Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama 19 pemimpin kota lainnya akan melakukan diskusi terbatas dengan Al Gore, mantan Wakil Presiden AS. Anies juga direncanakan melakukan beberapa bilateral meeting dengan pemimpin kota, termasuk sister cities.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement