Selasa 09 Oct 2018 01:01 WIB

Desa di Bogor akan Terintegrasi Program Smart Village

Program Smart Village merupakan bagian program Pancakarsa

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Bupati Bogor Ade Yasin

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: serial

Filename: default/detail_berita.php

Line Number: 93

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: part

Filename: default/detail_berita.php

Line Number: 113

Bupati Bogor Ade Yasin

BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin akan mengintegrasikan seluruh desa yang ada di Kabupaten Bogor, setelah mendapatkan penghargaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2019 di Jakarta, Senin malam.

"Bagaimana ke depan pusat data akan terintegrasi dari seluruh desa, kita akan buat Smart Village, mudah-mudahan ini akan menjadi inovasi kita," ujar Ade.

Menurutnya, program Smart Village itu merupakan bagian dari Program Pancakarsa yang dianggap telah sukses mengantarkan Kabupaten Bogor sebagai kabupaten terinovatif.

"Inovasi yang kita lakukan sudah membuahkan hasil, apalagi kita target ke depan sudah ada sekolah pemerintahan desa. Sekolah pemerintan desa bukan hanya managemen, bukan hanya perencanaan, bukan hanya leadership kepala desa ataupun skillnya, tapi integrasi antar desa," jelas bupati yang belum genap setahun memimpin Kabupaten Bogor itu.

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: status

Filename: helpers/all_helper.php

Line Number: 4249

Penghargaan IGA Tahun 2019 itu diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo kepada Ade Yasin. Kabupaten Bogor tercatat memiliki total 325 inovasi, yang terdiri dari inovasi pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan inovasi dalam bentuk lainnya.

Kabupaten Bogor merupakan satu dari 10 kabupaten yang dinyatakan terinovatif. Kabupaten lainnya yaitu, Kulonprogo, Malang, Bnayuwangi, Situbondo, Hulu Sungai Selatan, Padang Pariaman, Agam, Musi Rawas, Banggai, Sigi, Pelalawan, Bengkalis, Morotai serta Nabire.

Ada tiga hal utama yang menjadi penilaian dalam IGA Tahun 2019, yaitu aspek kuantitas, kualitas, dan aspek manfaat yang ketiganya didasarkan pada sejumlah kategori inovasi daerah.

Sedangkan untuk menjamin kredibilitas hasil penilaian nominator, dilaksanakan tahapan verifikasi lapangan dan penilaian presentasi dihadapan para tim penilai yang terdiri dari perwakilan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Lembaga Administrasi Negara (LAN), serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement