SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM– Festival Edukasi Bank Indonesia (Feskabi) singgah di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rabu (9/10/2019) dengan tajuk ‘QRIS (Quick Response Indonesian Standard) Peran bank Indonesia di Sistem Pembayaran Cepat’. Dalam acara yang digelar di Auditorium GP H Haryo Mataram UNS, BI selaku penyelenggara acara menghadirkan sejumlah tokoh-tokoh milenial sebagai pembicara.
Mereka antara lain Agung Hapsah dan Suci Utami yang merupakan content creator dan blogger, artis Ussy Sulitiawati, Yukka Harlanda yang merupakan Founder and CEO of Brodo dan dipandu langsung oleh News Ancor Metro TV, Widya Saputra.
Junanto Herdiawan, selaku Direktur Departemen Komunikasi BI, mengatakan tahun ini Feskabi akan digelar di tiga kota dengan menargetkan keikutsertaan lebih dari 2.000 mahasiswa. Dalam laporannya, Junanto menjelaskan BI hadir bukan saja untuk menghibur mahasiswa dengan pembicara-pembicara yang dihadirkan, namun BI berharap agar mahasiswa dapat memahami peran sentral BI melalui acara ini.
“Kita memilih Solo sebagai kota pertama Feskabi. Acara rutin ini untuk mendekatkan diri dengan generasi muda milenial supaya BI lebih dikenal,” ujar Junianto Herdiawan.
Mengawali jalannya acara Feskabi, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNS, Sadjidan, memuji langkah BI yang dianggap cepat dalam merespons perkembangan Revolusi Industri 4.0 terutama dalam sistem pembayaran.
Lebih lanjut, Sadjidan juga mengharapkan agar dengan terselenggaranya Feskabi di UNS ini dapat merangsang pola pikir mahasiswa agar menjadi pribadi yang kristis dan kreatif.
“Ciri khas mahasiswa adalah cara berpikir yang kritis dan kreatif. Kami mengharapkan agar dapat meningkatkan jiwa kreatifitas dan enterpreneur sekaligus mengenalkan kebijakan baru mengenai QRIS terutama bagi milenial di UNS,” ujar Sadjidan.
Feskabi 2019 juga menghadirkan Deputi Gubernur BI, Sugeng, sebagai keynote speaker. Di hadapan mahasiswa-mahasiswi UNS, Sugeng menyinggung dampak ekonomi yang disebabkan akibat perang dagang antara Tiongkok dan Amerika.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara yang masih mengandalkan ekspor disektor primer, sehingga terkena dampak dari turunnya pertumbuham ekonomi dunia.
“Kita sekarang masih diatas 5% (pertumbuhan ekonomi Indonesia) tapi kita kan juga ingin income kita naik. Kalau kita ingin jadi negara high income ekonomi di tahun 2033 dimana kaum milenial masih banyak, ekonomi kita harus tumbuh diatas 8% dan itu sangat berat,” papar Dr. Sugeng.
Itulah mengapa BI merespon cepat dengan mendorong generasi muda untuk ikut bersama-sama menggerakkan sektor ekonomi digital, salah satunya dengan meluncurkan QRIS.
Hadir pula dalam acara ini Direktur Pemberitaan dan Penanggung Jawab Medcom.id, Abdul Kohar serta Direktur Pemberitaan Metro TV, Don Bosco Selamun. Acara kali ini juga diramaikan dengan penampilan spesial dari Ricky Wattimena dan Jaz.
The post appeared first on Joglosemar News.