NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat memasang alat pendeteksi gempa buatan Jepang bernama intensity meter di sepanjang Sesar Lembang.
Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo didampingi Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsigaan Agus Rudianto mengatakan, alat dari Jepang tersebut sudah dipasang di Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Kecamatan Cisarua, Parongpong, Lembang, dan Padalarang.
AYO BACA : Ini Penjelasan Ahli soal Potensi Gempa Sesar Lembang
"Alat itu merupakan pencatat getaran gempa, khususnya di titik yang paling dekat dengan lokasi sesar Lembang," ujar Duddy saat ditemui di Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Senin (14/10/2019).
Ia menjelaskan, intensity meter yang merupakan hibah dari BNPB dan BMKG itu, akan mencatat getaran dalam satuan Modified Mercalli Intensity (MMI). Dengan begitu, pihaknya bisa langsung melakukan antisipasi dan melakukan penanganan ketika gempa terjadi.
AYO BACA : LIPKHAS GEMPA: Warga Bandung Desak Sosialisasi Potensi Gempa Sesar Lembang
"Sebetulnya kalau antisipasi gempa Sesar Lembang, kami sudah melalukannya sejak jauh-jauh hari karena Sesar Lembang ini memang sudah aktif sejak dulu," katanya.
Dengan terdeteksinya getaran gempa yang terjadi, lanjut dia, pihaknya bisa langsung bergerak memberikan informasi kepada masyarakat agar mereka menjauhi potensi reruntuhan bangunan.
"Sebelum terjadi gempa yang lebih besar, kami bisa memberikan informasi ke masyarakat yang ada di titik gempa agar bisa menyelamatkan diri reruntuhan bangunan," katanya.
Selain itu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi terkait gempa Sesar Lembang tersebut, bahkan membentuk desa tangguh bencana serta melakukan mitigasi bencana terutama di daerah yang paling dekat dengan patahan Lembang.
"Sebetulnya sudah banyak yang kami lakukan terkait antisipasi gempa Sesar Lembang ini, tapi untuk sosialisasi belum semuanya masyarakat terjangkau," kata Duddy.
AYO BACA : Erupsi Tangkuban Parahu Pengaruhi Sesar Lembang?