REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengaku prihatin terhadap Bupati Indramayu Supendi yang kena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK). KPK melakukan OTT terhadap Bupati Indramayu dan tujuh orang lainnya terkait proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU).
"Ya kami tetap prihatin saja. Ya itu saja," ujar Tjahjo di Grand Paragon Hotel, Jakarta Barat, Selasa (15/10).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, Supendi ditangkap terkait dugaan suap dari pihak swasta untuk mendapat proyek di Dinas PU. Ada delapan orang yang ditangkap tim KPK.
"Diduga ini terkait dengan pemberian sejumlah uang dari rekanan kepada Bupati Indramayu untuk mendapatkan pekerjaan di Dinas PU Kabupaten Indramayu," kata Agus.
Agus menuturkan, KPK telah mendapatkan laporan kegiatan korupsi itu sudah beberapa hari sebelumnya. Akan tetapi, penangkapan baru dilakukan tadi malam. KPK telah membawa lima orang ke KPK, sementara tiga orang lain masih dalam perjalanan.
Namun, Agus mengatakan belum mendapatkan informasi mengenai barang bukti sementara terkait OTT Bupati Indramayu. "Tapi itu terkait dengan proyek yang di dinas pekerjaan umum makanya yang dibawa termasuk Kepala Dinas PUPR," jelas dia.
Sebelumnya diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Bupati Indramayu Supendi, di rumah orangtuanya di Desa/Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Senin (14/10) malam sekitar pukul 23.40 WIB. Petugas komisi antirasuah juga menggeledah sejumlah lokasi.