REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Ekonomi dunia diprediksi melambat. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang diprediksi hanya sebesar 3,2 persen pada 2019 tidak menurunkan antusias para industri dalam negeri.
"Ketidakpastian itu tidak sedikit pun tercermin pada hari ini. Dengan adanya karya-karya yang terukir dari putra-putri bangsa yang berkumpul di Trade Expo Indonesia (TEI)," ujar Enggar di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (16/10).
Enggar bercerita, tiga tahun lalu, dirinya mendapatkan amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga kestabilan harga, menjaga barang pokok, menjaga neraca perdagangan serta membuka ke pasar-pasar nontradisional.
"Perhatian pemerintah bukan hanya inflasi nasional tapi juga terkendalinya harga dan ketersediaan barang pokok di seluruh lini nasional," ucap Enggar.
Enggar menyebut keberhasilannya dalam tiga tahun terakhir akan amanah yang diberikan merupakan hasil kerja keras bersama dengan melibatkan kepala daerah, kepala dinas, pengelola pasar serta satgas pangan di seuruh tanah air.
Selain itu, Enggar mengaku mendapat mandat untuk merevitalisasi 5.000 pasar rakyat selama lima tahun. Menurut Enggar, target ini akan tercapai pada akhir tahun di mana akan ada 5.248 pasar rakyat yang telah direvitalisasi.
"Pasar adalah ujung tombak masyarakat, urat nadi bangsa, dan kami membangun bukan hanya fisik tapi mengelola manajemen pasar," kata Enggar menambahkan.