REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seribu Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU akan mengamankan acara Malam Puncak Hari Santri Nasional 2019 di Masjid Raya KH. Hasyim Asy'ari pada Senin (21/10) malam. Ketua Panitia Pelaksana, KH. Misbahul Munir mengatakan, Banser ikut diterjunkan untuk memastikan acara tetap berjalan lancar.
"Seribu Banser kami siapkan untuk mengawal acara yang akan dihadiri oleh ulama dan tokoh NU ini. Tentu panitia tidak mau kecolongan dengan adanya gangguan utamanya berkaitan keamanan", ujar Kiai Misbah dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (21/10).
Menurut Kiai Misbah, kelompok yang anti NU nyata adanya dan sering kali memprovokasi ketika ada kegiatan atau kerumunan, sehingga acara malam puncak yang diselenggarakan PBNU tersebut perlu dikawal.
"Ingat Hari Santri 2018 di Garut? Bendera HTI mereka kibarkan di tengah masa NU untuk merusak acara," ucap Kiai Misbah.
Selain itu, Kiai Misbah juga mengatakan, kelompok radikal sekarang sudah mulai berani berbuat tindakan kriminal. Hal tersebut menurutnya dapat dilihat dari tragedi penusukan Menkopolhukam, Wiranto di Banten beberapa waktu lalu.
"Bayangkan, sekelas Pak Wiranto mereka berani serang di depan umum. Tentu kita tidak ingin terjadi pada ulama kita," kata Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU ini.
Sebagai informasi, PBNU akan menggelar Malam Puncak Hari Santri Nasional (HSN) 2019 dengan membaca sebanyak satu miliar shalawat nariyah untuk keselamatan bangsa. Pembacaan shalawat nariyah tersebut akan dilakukan serentak oleh warga NU di berbagai daerah pada Senin (21/10) malam dan akan dipusatkan di Masjid Raya KH. Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat.