Senin 21 Oct 2019 16:29 WIB

Investasi dari Norwegia Tingkatkan Produksi Ikan 2.500 Ton

KKP membidik capaian investasi dari Norwegia mencapai 50 juta dolar AS. 

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Pekerja menyelesaikan pembuatan keramba jaring apung untuk budidaya ikan air tawar di Waduk Kedung Ombo desa Ngasinan, Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, Senin (5/8/2019).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Pekerja menyelesaikan pembuatan keramba jaring apung untuk budidaya ikan air tawar di Waduk Kedung Ombo desa Ngasinan, Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, Senin (5/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memproyeksi produktivitas perikanan bakal meningkat 2.500 ton per tahun. Hal itu seiring dengan adanya kerja sama dan investasi masuk dari Norwegia.

Mengacu grafik KKP, realisasi investasi di sektor perikanan budidaya pada 2015 mencapai Rp 680 miliar. Angka tersebut kemudian anjlok di tahun 2016 yang hanya mencapai Rp 304 miliar. Pada 2017, realisasi investasi kembali naik menjadi Rp 869 miliar dan kembali turun di 2018 sebesar Rp 635 miliar. Sedangkan hingga Oktober 2019, realisasi investasi tercatat menyentuh Rp 893 miliar.

Baca Juga

Salah satu investasi budidaya ikan yang tengah dipacu pemerintah berasal dari Norwegia. KKP membidik capaian investasi dari negara tersebut mencapai 50 juta dolar AS. 

“Dengan sentuhan investasi dari Norwegia saja, kami targetkan produksi bisa 2.500 ton per tahun,” kata Direktur Jendeal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, di Raffles Hotel, Jakarta, Senin (21/10).