Selasa 22 Oct 2019 20:22 WIB

Bawaslu RI Susun Indeks Kerawanan Pilkada

Penyusunan indeks kerawanan untuk mencegah konflik politik dan praktik kecurangan.

Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BABEL -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI sedang menyusun indeks kerawanan pemilu kepala daerah (Pilkada) 2020. Ini untuk mencegah konflik politik dan praktik kecurangan dalam pesta demokrasi tersebut.

"Kami sedang menyusun indeks kerawanan Pilkada sebagai pemetaan terhadap beberapa daerah yang dianggap lebih rawan," kata Sekretaris Jenderal Bawaslu RI, Gunawan Suswantoro di Koba, Selasa (22/10).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pemetaan terhadap indeks kerawanan Pilkada ini sangat penting sebagai tolok ukur bagi Bawaslu dalam melakukan peningkatan pengawasan. "Dalam menyusun indeks kerawanan Pilkada tersebut ada beberapa indikator yang menjadi pertimbangan sehingga terpetakan daerah mana saja yang dianggap rawan," ujarnya.

Ia menjelaskan di antara indikator tersebut adalah tingkat pendidikan masyarakat, sumber daya manusia penyelenggara dan keterlibatan ASN dalam berpolitik praktis. "Dengan adanya indeks kerawanan Pilkada tersebut, maka pihak Bawaslu lebih fokus melakukan pengawasan dan antisipasi dini untuk mencegah terjadinya persoalan yang timbul dalam Pilkada," ujarnya.

Ia mengatakan, beberapa daerah nanti yang dianggap rawan maka diperkuat kekuatan personel Bawaslu sehingga bisa dilakukan antisipasi dini. "Tentu saja Pilkada partisipatif tetap menjadi fokus kami, dengan melibatkan masyarakat untuk berkontribusi dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement