Rabu 23 Oct 2019 11:33 WIB

Jimly Terus Tagih Disertasi Fachrul Razi

Fachrul Razi berlatar belakang jenderal.

Rep: Zainur Mahsir / Red: Muhammad Hafil
Diundang Ke Istana Kepresidenan. Purnawirawan TNI Fachrul Razi  tiba di Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Jakarta, Selasa(22/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Diundang Ke Istana Kepresidenan. Purnawirawan TNI Fachrul Razi tiba di Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Jakarta, Selasa(22/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Jokowi memilih Fachrul Razi sebagai menteri agama (menag) di kabinet Indonesia Maju kali ini. Pemilihan tersebut cukup menarik perhatian berbagai pihak lantaran latar belakang Fachrul Razi yang merupakan purnawirawan TNI berpangkat jenderal. 

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie juga menanggapi terpilihnya Facrul Razi sebagai menteri agama RI 2019-2024. Apalagi, Facrul juga merupakan mahasiswa S-3 yang ia promotori. Namun demikian, mahasiswa S-3 FHUI itu belum juga menyelesaikan pendidikan maupun disertasinya. 

"Belum selesai-selesai meski terus saya tagih. Semoga setelah menjadi menteri bisa ia selesaikan pada waktunya," ujar Jimly ketika dihubungi Republika, Rabu (23/10). 

Menurut dia, latar belakang Jenderal Facrul yang bukan dari ormas Islam, bisa lebih netral dalam mengemban jabatannya saat ini. Jimly juga menyamakan posisi Fachrul saat ini dengan menteri agama era Orde Baru, Alamsyah Ratu Perwiranegara. 

Ketika ditanya latar belakang Fachrul yang berasal dari militer dan bukan bagian dari Ormas Islam. Jimly memaparkan, posisi saat ini dirasa cocok baginya karena merupakan dunia baru dan berhubungan dengan latar belakangnya. 

Lebih lanjut, Jimly menegaskan, Fachrul Razi yang merupakan lelaki berdarah Aceh juga memiliki masa muda yang aktif di lingkungan pelajar Islam. Di mana latar belakang keagamaan tersebut juga menjadi nilai lebih. 

Kepada Republika dia menuturkan, tugas pertama yang ia sarankan ketika mengemban posisi menag adalah membangun relasi. Pasalnya, Fachrul belum banyak mengenal lingkungan organisasi keagamaan. 

"Saya anjurkan awali tugas dengan bersilaturahim ke dalam dan luar negeri dengan semua elemen umat beragama dengan intensif dan segera," ujar guru besar UI tersebut. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement