Rabu 23 Oct 2019 12:46 WIB

Sterilisasi Lokasi Kebakaran,Pertamina Turunkan Vacuum Truk

Insiden kebakaran distribusi Pertamina terjadi di sekitar proyek kereta cepat.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto udara kebakaran pipa minyak milik PT Pertamina di Melong, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara kebakaran pipa minyak milik PT Pertamina di Melong, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- PT Pertamina fokus pada penanganan area kebakaran dan distribusi BBM pasca kebakaran pipa BBM Pertamax Dex di sekitar Tol Purbaleunyi KM 130 jalur A, Kota Cimahi. Saat ini, 90 personel dikerahkan untuk mengangkat BBM dengan pola vacuum truk.

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan, hingga saat ini, PT Pertamina (Persero) masih membersihkan sisa BBM di sekitar lokasi pipa Cimahi di samping ruas tol Padalarang KM 130. Pengangkatan BBM, dilakukan menggunakan mobil tangki yang memiliki fasilitas pompa, atau disebut juga sebagai vacuum truk.

Baca Juga

"Kita juga sudah melokalisasi, sisa BBM dari parit dengan tanggul di area kebakaran," ujarnya, Rabu (23/10).

Selain itu, pihaknya juga telah menurunkan lebih dari 90 personil di lokasi kejadian. Konsentrasi Pertamina saat ini, adalah untuk finalisasi pembersihan BBM serta menjaga supaya aliran air maupun parit tetap aman.

Di saat bersamaan, perusahaan BUMN inj juga menangani pipa yang terdampak kebakaran tersebut. Meski demikian, Fajriyah menjelaskan, stok BBM untuk wilayah Bandung, Tasikmalaya, Sukabumi dan sekitarnya berada dalam kondisi cukup.

"Karena, pasokan untuk wilayah tersebut disuplai oleh Terminal BBM Padalarang dan TBBM Ujung Berung," ujarnya.

Kemudian, pada hari ini pihaknya juga melakukan alih suplai dari TBBM Cikampek untuk mendukung ketersediaan BBM di sebagian area di wilayah Purwakarta. Dengan begitu, pihaknya menjamin pasokan BBM untuk masyarakat masih terbilang cukup aman.

Terkait dengan insiden kebakaran pipa di Cimahi ini, pihaknya mengetahui kalau kejadian itu dampak dari proyek kereta cepat. Hal itu, merujuk pada keterangan resmi pihak KCIC yang menyatakan bahwa insiden terjadi pada proyek kereta cepat Jakarta Bandung (KCJB), untuk konstruksi elevated yang dikerjakan oleh kontraktor KCJB.

Hingga saat ini, lanjutnya, Pertamina terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yakni KCIC selaku pemilik proyek, pemda setempat, aparat kepolisian, serta instansi terkait. Guna mengetahui penyebab pasti atas insiden tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement