Kamis 24 Oct 2019 12:10 WIB

Perindo Sempat Berharap Kursi Menteri

Perindo akan tetap mendukung Jokowi

Pelantikan Kabinet Indonesia Maju. Jajaran Kabinet Indonesia Maju mengikuti acara perkenalan bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Pelantikan Kabinet Indonesia Maju. Jajaran Kabinet Indonesia Maju mengikuti acara perkenalan bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Partai Gerindra resmi mendaopatkan dua kursi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang digagas oleh Presiden Joko Widodo. Melihat hal itu, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) juga sempat berharap masuk ke dalam kabinet tersebut.

"Tentu sebagai anggota koalisi sangat berharap untuk mendapatkan kursi menteri. Namun kita menghormati pilihan presiden," ujar Sekretaris Jenderal Perindo, Ahmad Rofiq lewat pesan singkatnya, Kamis (24/10).

Perindo, kata Rofiq, menghormati keputusan Jokowi dalam penyusunan kabinet. Menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah memperhitungkan semuanya dengan terukur.

"Kita menghormati pilihan presiden. Pasti semua sudah dihitung secara matang. Presiden menginginkan koalisi semakin matang dan kuat," ujar Rofiq.

Untuk lima tahun ke depan, Perindo akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Selain itu, menteri yang terdiri dari perpaduan antara politisi dan profesional dinilainya sebagai winning team Kabinet Indonesia Maju.

"Pak Jokowi juga akan mengevaluasi kepada menteri-menteri yang lambat bekerja dan akan mengganti menteri yg tidak kreatif dan inovatif. Hal inilah yang akan membuat mesin birokrasi akan bekerja jauh keras dan mengejar banyak ketertinggalan selama ini," ujar Rofiq.

Diketahui, dua orang dari Partai Gerindra telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo masuk ke dalam kabinetnya. Pertama, yaitu Prabowo Subianto yang mengisi kursi Menteri Pertahanan.

Sedangkan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengemban posisi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Ia menggantikan Susi Pudjiastuti yang telah mengisi posisi tersebut sebelumnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement