REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko menjelaskan alasan di balik banyaknya jumlah wakil menteri yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) periode 2019-2024. Jokowi memutuskan melantik 12 wakil menteri yang menjabat di 11 kementerian, Jumat (25/10). Angka ini jauh lebih banyak dibanding jumlah wakil menteri di Kabinet Kerja periode 2014-2019 yang hanya tiga pejabat di tiga kementerian.
Moeldoko menyampaikan, prinsip kerja presiden dalam lima tahun ke depan tercermin dalam penamaan kabinet, yakni Kabinet Indonesia Maju. Demi mewujudkan Indonesia Maju inilah, ujar Moeldoko, diperlukan tim yang besar dan bisa bekerja dengan ritme cepat.
"Kenapa kok banyak, namanya saja Kabinet Indonesia Maju kalau orang mau maju kan high speed kan. Jadi perintah presiden harus kerja keras kerja cepat maka memang perlu ada backup dengan kapasitas yang ada ini ditambah lagi," katanya usai acara pelantikan wakil menteri di Istana Negara, Jumat.
Pemilihan pejabat wakil menteri pun sudah melalui banyak pertimbangan. Ia memberi contoh, dipilihnya dua sosok wakil menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilantik untuk mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir. Moeldoko mengungkapkan, Erick sendiri yang mengusulkan kepada presiden agar ditambah tiga posisi wakil menteri. Pertimbangan Erick adalah beban kerja yang perlu dibagi.
"Minta ada tiga tapi baru dua yang dipenuhi. Tapi juga presiden mempertimbangkan kapasitas organisasi yang harus ditingkatkan dan pencapaian target organisasi," ujar Moeldoko.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan Presiden Jokowi masih mempertimbangkan keseimbangan porsi di kabinet, termasuk pertimbangan etnis dan kesukuan. "Itu juga menjadi pertimbangan, tapi pertimbangan utamanya adalah meningkatkan kapasitas organisasi," katanya.
Moeldoko menegaskan presiden sudah merasa cukup dengan komposisi 12 wakil menteri ini. Namun, ia tak bisa memastikan apakah Jokowi akan menambah porsi wakil menteri atau tidak.
"Saya pikir kita lhat saja nanti perkembangannya," katanya.