jatimnow.com - PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya memperingati Hari Sumpah Pemuda melalui serangkaian agenda. Mereka menggelar aksi donor darah hingga ziarah ke makam pahlawan nasional WR Soepratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, Minggu (27/10/2020).
Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, rangkaian kegiatan itu digelar untuk memperkuat rasa kebangsaan sekaligus empati sosial.
Para kader PDIP Surabaya bersama-sama berziarah ke Kelurahan Rangkah, Tambaksari, lokasi WR Soepratman dimakamkan. WR Soepratman wafat di rumah Jalan Mangga, Tambaksari, pada 17 Agustus 1938. Peresmian pemugaran makam Pahlawan Nasional itu dilakukan Presiden Megawati Soekarnoputri, 18 Mei 2003.
"WR Soepratman berperan penting dalam babakan sejarah perjalanan bangsa ini. Berkat karya seninya, lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan di depan publik pada Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928. Lagu Indonesia Raya telah membangkitkan narasi dan kesadaran tentang sebuah negeri yang merdeka, justru ketika penjajah sedang mencengkeram negeri ini," tutur Adi Sutarwijono.
Adi menambahkan, lagu Indonesia Raya kemudian kembali dinyanyikan pada kongres Partai Nasional Indonesia (PNI) di Jakarta pada 1929. WR Soepratman memainkan biolanya untuk mengiringi lantunan Indonesia Raya.
"Ketika itu, Bung Karno, bapak bangsa kita, sebagai pemimpin PNI menyerukan kepada hadirin untuk berdiri sebagai bentuk hormat saat Indonesia Raya dikumandangkan. Maka sejak itu, rakyat Indonesia selalu menghormati dan menyanyikan Indonesia Raya dalam posisi berdiri," jelas Adi yang juga mantan jurnalis ini.
"Dalam momen itu, jelas terlihat betapa Bung Karno memberi contoh penghormatan terhadap lagu terhadap lagu Indonesia Raya, yang dikemudian hari ditetapkan menjadi lagu kebangsaan Negara Republik Indonesia," sambung Adi.
Sehingga, sambung Adi, setelah Bung Karno mengenalkan Indonesia Raya dalam Kongres PNI, lagu tersebut semakin ramai dinyanyikan kaum bumiputera.
"Dalam sejumlah teks sejarah disebutkan, WR Soepratman sampai mencetaknya dalam bentuk stensilan agar lagu itu menyebar ke seluruh kalangan massa rakyat. Selain sebelumnya syair Indonesia Raya tercatat pernah dimuat di media bernama Sin Po," papar Adi.
Untuk lebih mengenalkan WR Soepratman kepada kaum muda, PDIP Surabaya bakal mendorong sekolah-sekolah untuk semakin aktif berziarah di makam sang pahlawan.
"Makam WR Soepratman hanya ramai ketika acara seremonial. Anak-anak muda Surabaya perlu mengenal beliau yang punya jasa besar pada perjalanan bangsa merebut kemerdekaan," ujarnya.
Selain berziarah, peringatan Sumpah Pemuda oleh PDIP Surabaya juga digelar dengan kegiatan donor darah di kantor partai, Jalan Setail, Surabaya. PDIP Surabaya bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), menghasilkan 100 kantong darah.
"Aksi ini akan menjadi agenda rutin PDIP Surabaya. Semoga ikhtiar kecil ini dapat menolong warga yang membutuhkan darah," ujar Adi.
PDIP Surabaya juga mengapresiasi kepada seluruh penggerak PMI dan warga yang selama ini aktif mendonorkan darahnya.
"Bung Karno pernah menyebut aktivitas PMI ini sebagai inti kalbu Pancasila. Bung Karno juga pernah secara resmi mengajukan diri sebagai pendonor darah. Dalam tulisannya, Bung Karno mengatakan jika dia mendermakan darahnya, maka dia akan mengucap syukur kepada Tuhan karena diperkenankan menolong sesama manusia yang butuh darah," tambahnya.