Senin 28 Oct 2019 17:27 WIB

Sultan Menilai Mahfud MD Melakukan Kinerjanya dengan Baik

Mahfud MD menemui Sri Sultan Hamengkubowono.

Rep: Sylvi Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
Menkopolhukam Mahfud MD
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Menkopolhukam Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dinilai menjalankan tugasnya dengan baik selama menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Gubernur DIY. Hal tersebut dikatakan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X setelah Mahfud menyampaikan permohonan untuk non aktif dari lembaga tersebut karena diamanatkan sebagai Menko Polhukam.

"Ya wong sudah, kan ada jabatan baru," kata Sultan di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta, Senin (28/10).

Baca Juga

Sultan mengatakan, selama berada di lembaga tersebut, Mahfud sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Mahfud sendiri nonaktif sebagai Dewan Pertimbangan Gubernur DIY atau lembaga Parampara Praja hingga tugasnya selesai di Menkopolhukam.

"Saya ndak pernah mengevaluasi (Mahfud), tapi saya dinasehati sama beliau dengan tulisan gitu loh. Itu kita diskusikan," ujarnya.

Terkait pengganti Mahfud sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Gubernur, Sultan mengaku masih menunggu surat resmi dari Mahfud. Termasuk dalam menetapkan Pelaksana Tugas (Plt) atau tidak.

"Plt atau tidak nanti kita lihat suratnya pak Mahfud sepeti apa. Kan belum mengajukan surat. Prosedurnya kan begitu. Pengangkatannya (dulu sebagai Dewan Pertimbangan Gubernur) kan dengan SK. Jadi perlu surat resmi ( untuk menjadi non aktif)," kata Sultan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement