REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Platform konten audio Indonesia, NOICE berevolusi menjadi platform streaming untuk radio, musik, dan podcast yang memfokuskan diri pada konten lokal. “Fokusnya kita memang di konten lokal,” kata President Director MARI Adrian Syarkawie, Selasa (29/10).
Berbeda dengan layanan musik streaming, Spotify atau Joox, NOICE lebih menyajikan konten-konten lokal seluruh Indonesia. NOICE yang menamakan diri sebagai Rumah Konten Audio Indonesia itu telah memperbaiki teknologi agar lebih bagus dan menyajikan pengalaman pengguna yang kuat.
Aplikasi keluaran Mahaka Radio Digital itu memang mengkhususkan diri sebagai pemberi konten. Sementara platform lainnya, hanya sebuah saluran atau wadah, bukan pemberi konten. “Ini satu yang berbeda, kalau kita kreasikan sendiri, punya penyiar, bahkan di luar penyiar kita, juga buat konten dan produksi sendiri,” ujar Adrian.
Selain berfokus pada konten lokal, baik musik, podcast, dia melanjutkan, NOICE juga memungkinkan pengguna melakukan interaksi dengan pembuat konten maupun penyiar radio. Kanal radio akan diisi oleh stasiun radio dari Mahaka Radio Integra, yaitu gen FM, Jak FM, Most Radio, Kis FM, Hot FM, Mustang FM, Gen FM Surabaya, serta kanal religi Rayya Channel.
“Itu kan engagement (keterikatan) dengan pendengarnya dekat dan kuat,” kata Adrian.
NOICE mencoba mengombinasikan antara konten digital di aplikasi itu dengan konsep radio yang terkenal sangat terikat kuat antara penyiar dengan pendengar. “Jadi memang kombinasi yang kita lakukan itu, sementara yang lain (Spotify, Joox) berbeda,” ujar dia.
Pada versi terbaru ini, Adrian mengatakan, NOICE mengeluarkan fitur tambahan, salah satunya Mixtape. Fitur tersebut memungkinkan pengguna dapat merekam sendiri suaranya dan menyusun lagu-lagu yang disukai untuk digabungkan menjadi sebuah siaran pribadi, serta dapat dibagikan ke orang terdekat.
“Seolah-olah jadi penyiar dengan versinya mereka,” kata Adrian.