REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabid Sarana dan Prasarana Dispora Surabaya, Edi Santoso mengungkapkan, banyak fasilitas dari Stadion Gelora Bung Tomo yang rusak akibat kerusuhan yang dibuat oknum suporter Persebaya, Bonek Mania. Edi menyatakan, pihaknya akan langsung mengecek, untuk mengukur sejauh mana kerusakan Stadion GBT akibat kerusuhan tersebut.
"Kerusakan bench pemain dihancurkan, semua dibakari, papan reklame habis, lintasan lari masih di cek. Nanti ada tim kami yang datang untuk mengecek sejauh mana kerusakannya," ujar Edi dikomfirmasi Selasa (29/10).
Selain itu, lanjut Edi, kerusakan juga terjadi pada lorong pemain yang diambrukkan oleh oknum supporter tersebut. Edi melanjutkan, setelah kerusakan tersebut, Stadion Gelora Bung Tomo untuk sementara tidak bisa digunakan, karena harus diperbaiki. Meskipun belum bisa dipastikan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan tersebut.
"Lorong pemain panel diambrukkan. Habis ini, ndak bisa dipakai lagi. Besok kita akan benahi," ujar Edi.
Terkait besaran kerugian yang timbul akibat kerusuhan tersebut, Edi menyatakan belum bisa memastikannya. Dia pun enggan berspekulasi karena menurutnya harus berdasarkan hitungan yang tepat.
"Belum estimasi (soal jumlah kerugian). Terkait angka belum berani ngomong," kata Edi.
Oknum suporter Persebaya Bonek Mania membuat kericuhan usai tim yang mereka dukung dikalahkan PSS Sleman dengan skor 2-3 dalam pertandingan pekan ke-25 Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Selasa (29/10). Tepat setelah wasit Thoriq Al Katiri meniup peluit akhir, beberapa suporter berlari ke tengah lapangan dan mendekati para pemain Persebaya untuk melancarkan protes.
Aksi suporter semakin menjadi-jadi di tengah lapangan, antara lain merusak papan iklan, bangku tim, jaring gawang, dan sarana serta fasilitas lainnya. Aparat keamanan tidak bisa berbuat banyak dan suporter yang semakin marah membakar papan-papan iklan dan spanduk di lapangan hingga asap pekat membumbung tinggi dari dalam stadion.