REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa bumi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Gempa dideteksi terjadi pada pukul 08.56 WIB berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR).
Berdasarkan hasil deteksi, pusat gempabumi terletak pada koordinat 8.23 LS - 108.25 BT atau tepatnya berada di Laut pada jarak 64 km BaratDaya Pangandaran. Kedalaman gempa diperkirakan 25 Kilometer.
"Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," kata Kepala BMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (31/10).
Dia menjelaskan, dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Cilacap dengan Skala Intensitas II MMI. Sementara di Ciamis, Tasikmalaya, Banjar dengan skala I-II MMI.
Sedangkan di Pangandaran dengan Skala Intensitas II - III MMI. Hendro mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
Lebih lanjut, dia mengatakan, ditinjau dari lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi dangkal. Gempa, dia mengungkapkan, terjadi akibat aktivitas gempabumi di intraslab Lempeng Eurasia.
Hendro mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG. Dia mengatakan, BMKG akan terus memantau perkembangan gempabumi tersebut.