Sabtu 02 Nov 2019 13:50 WIB

Polisi London Tetapkan Tersangka Baru atas Temuan 39 Mayat

Penemuan 39 mayat diduga terkait dengan pelanggaran perdagangan manusia dan imigrasi.

Red: Nur Aini
Polisi forensik di lokasi temuan truk kontainer dimana di dalamnya terdapat 39 jenazah di Thurrock, Inggris Selatan, Rabu (23/10).
Foto: AP Photo/Alastair Grant
Polisi forensik di lokasi temuan truk kontainer dimana di dalamnya terdapat 39 jenazah di Thurrock, Inggris Selatan, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Polisi Inggris menetapkan tersangka kedua atas pembunuhan 39 orang yang ditemukan di bak belakang sebuah truk di dekat London. Polisi meminta kepada dua saudara dari lelaki yang diduga terlibat itu untuk menyerahkan diri kepada para detektif.

Sementara itu, polisi di Vietnam, tempat banyak korban diyakini berasal, mengatakan bahwa mereka telah menahan dua orang. Penemuan jenazah dalam sebuah peti kemas di kawasan industri telah menyoroti tentang perdagangan ilegal yang mengirim orang miskin di Asia, Afrika, dan Timur Tengah dalam perjalanan berbahaya ke Barat.

Baca Juga

Pengemudi truk itu telah didakwa atas kematian tersebut. Pada Jumat, para detektif mengatakan Eamon Harrison, 23 tahun, dari Irlandia Utara, juga dituduh melakukan 39 pembunuhan berencana serta pelanggaran perdagangan manusia dan imigrasi.

Harrison muncul di Pengadilan Tinggi Dublin pada awal persidangan untuk mengekstradisi dia dari Irlandia ke Inggris. Dia dikembalikan ke tahanan hingga 11 November, kata seorang juru bicara pengadilan.

Mayat-mayat ditemukan pada dini hari 23 Oktober setelah peti kemas tiba di Inggris dari Zeebrugge di Belgia. Peti kemas itu diambil di dermaga Purfleet, sebelah timur London, oleh sebuah truk yang diduga dikendarai oleh Maurice Robinson, 25 tahun, dari Irlandia Utara.

Para korban ditemukan tidak lama kemudian. Polisi belum mengkonfirmasi penyebab pasti kematian mereka.

Polisi pada awalnya mengatakan para korban diyakini orang China, tetapi Vietnam khawatir banyak di antaranya adalah warganya. Polisi Vietnam mengatakan mereka telah menangkap dua orang. Polisi Vietnam juga memanggil seorang lain untuk diinterogasi pada Jumat setelah mengungkap penyelidikan kriminal terhadap orang yang diduga sebagai pelaku perdagangan manusia.

Polisi Inggris juga mengajukan banding pada hari Jumat atas Ronan Hughes, 40 tahun, dan saudaranya, Christopher, 34 tahun, dari Armagh di Irlandia Utara. Menurut mereka pengajuan banding sangat penting untuk menyelidiki mereka yang dicari karena dicurigai melakukan pembunuhan dan perdagangan manusia.

Daniel Stoten, petugas yang memimpin penyelidikan, mengatakan bahwa polisi telah berbicara melalui telepon kepada Ronan Hughes baru-baru ini tetapi perlu menanyai kedua bersaudara itu secara langsung.

"Hari ini saya ingin mengajukan permohonan langsung. Ronan dan Christopher, serahkan dirimu," kata Kepala Detektif Inspektur Stoten.

Pengacara untuk Penyewaan Trailer Global, pemilik trailer, mengatakan Ronan Hughes menandatangani surat-surat untuk menyewa kontainer, memberikan alamat yang cocok dengan pengangkut barang, C Hughes Transport. Christopher Hughes terdaftar sebagai direktur C Hughes Logistics Ltd, yang berbasis di Armagh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement