Sabtu 02 Nov 2019 15:21 WIB

Surya Paloh tak Kecewa dengan Kabinet Jokowi

Paloh tak kecewa karena dianggap sudah mengedepankan demokrasi.

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman berpelukan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh usai melakukan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman berpelukan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh usai melakukan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Willy Aditya menegaskan, tidak ada kekecewaan dari Ketua Umum Surya Paloh terhadap Presiden Joko Widodo menyusul bergabungnya Partai Gerindra dalam koalisi pemerintahan.

Hal itu telah ditunjukkan jauh sebelum pengumuman kabinet, tepatnya pada saat kunjungan silaturahmi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke kediaman Surya Paloh di kawasan Permata Hijau pada Ahad (13/10).

Baca Juga

"Silaturahmi itu telah mencairkan suasana," kata Willy di Jakarta, Sabtu (2/11)

Menurut Willy, tidak adanya rasa kecewa itu lantaran masing-masing pihak telah mengedepankan semangat demokrasi. Dalam demokrasi, menang atau kalah merupakan hal yang wajar dalam kontestasi Pemilihan Umum.

Terlebih lagi, kata dia, Presiden Jokowi juga telah menggaungkan basis pemikiran mengenai rekonsiliasi pascapemilu yang disepakati baik oleh Surya Paloh maupun Prabowo.

"kita juga berdiskusi tentang rekonsiliasi, bagaimana dan di mana rekonsiliasi itu ditempatkan. Kalau kita masih ingat di awal-awal bagaimana akomodasi dari wakil ketua MPR itu merupakan bentuk akomodasi dari proses rekonsiliasi itu terjadi," kata Willy.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement