Kamis 07 Nov 2019 01:00 WIB

Sambut Musim Hujan, Pemkot Surabaya Revitalisasi Kali Lamong

Revitalisasi mengantisipasi genangan di wilayah Surabaya Barat akibat luapan sungai.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Kali Lamong
Foto: Dadang Kurnia / Republika
Kali Lamong

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Memasuki musim hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) melakukan revitalisasi di sekitar kawasan Kali Lamong. Revitalisasi tersebut guna mengantisipasi genangan di wilayah Surabaya Barat akibat luapan dari  Kali Lamong.

"Beberapa kawasan yang rawan terjadi genangan saat musim hujan, akibat luapan Kali Lamong di antaranya, wilayah Benowo, Raci, Sumberejo, dan Jurang Kuping," kata Kepala Bidang Pematusan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi di Surabaya, Rabu (6/11).

Baca Juga

Syamsul mengatakan, untuk mengatasi genangan di Sumberejo, Pemkot Surabaya akan membangun tiga unit pompa dengan kapasitas masing-masing tiga meter kubik. Sehingga, kapasitas pompa yang dibangun di sana total 9 meter kubik.

Selain itu, Syamsul menyebut, langkah lain yang dilakukan untuk mengatasi genangan air di wilayah Surabaya Barat adalah dengan membangun bosem. Pembangunan bosem tersebut memanfaatkan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD). Luasan tanah yang digunakan untuk bosem sekitar 2,2 hektar.

“Kita juga buat tangggul Kali Lamong. Sebetulnya kita buat tanggul itu sudah tiga tahun lalu. Tapi, kemarin jebol karena terlalu tinggi akhirnya terjadi banjir di Tambakdono,” ujar Syamsul.

Syamsul mengungkapkan, panjang tanggul yang dibuat rencananya 8,5 kilometer. Saat ini yang sudah dibuat panjangnya mencapai 2,5 kilometer, dengan ketinggian tiga meter. Sesuai arahan Risma, ketinggian tersebut akan ditambah satu meter di sisi-sisinya, sehingga nantinya diperkirakan ketinggian mencapai empat meter.

“Mudah-mudahan kuat. Di beberapa titik yang kemarin jebol dipasang bronjong, batu kali yang diikat dengan kawat. Mungkin sekitar 100 meter pkai bronjong. Di titik-titik yang jebol dipasangi semua,” kata Syamsul.

Syamsul menambahkan, dengan tanggul sepanjang 2,5 kilometer, bisa dibuat pintu air. Dengan terpasangnya pintu air, diperkirakan kawasan Tambakdono bebas luberan air dari Kali Lamong.

“Dengan adanya pintu air, air tidak bisa masuk areal pemukiman warga. Air di areal warga karena tidak bisa keluar juga, karena ada pintunya maka kita pompa. Jadi, warganya insya Allah tidak tergenang,” ujarnya.

Syamsul Hariadi mengatakan, pompa yang dibangun di area tanggul Kali Lamong melayani cathment area (Daerah tangkapan air), mulai dari Benowo, Sumberejo, Sumber Jaya dan kawasan yang ada di SMPN 14 Surabaya. DPUBMP menargetkan di 2021, pembangunan tanggul, bosem dan pompa di sekitar Kali Lamong selesai. "Dengan begitu, beberapa daerah rawan genangan yang ada di wilayah Surabaya Barat bisa teratasi," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement