Rabu 13 Nov 2019 14:31 WIB

Ini Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan

Polisi menyebut pelaku bom bunuh diri berstatus pelajar atau mahasiswa.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo (tengah) saat konferensi pers pengungkapan identitas pelaku ledakan bom Polrsetabes Medan, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).
Foto: Flori Sidebang.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo (tengah) saat konferensi pers pengungkapan identitas pelaku ledakan bom Polrsetabes Medan, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Mabes Polri mengungkap identitas pelaku tunggal ledakan bom di Polrestabes Medan, Sumatra Utara. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, dari sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyebut, pelaku bernama Rabbial Muslim Nasution (RMN).

"Dari sidik jari itu Inafis berhasil mengidentifikasi pelaku. Pelaku ini atas nama inisial RMN usia 24 tahun," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).

Baca Juga

Dedi menyebut, pemuda yang lahir di Medan, Sumatra Utara itu berstatus pelajar atau mahasiswa. Selain itu, sambung Dedi, dugaan sementara pelaku melakukan aksi bom bunuh diri itu sendiri (lone wolf) atau tanpa terlibat jaringan teroris manapun.

"Dugaan sementara pelaku melakukan aksi ini lone wolf. Sementara itu lone wolf melakukan suicide bomber (bom bunuh diri)," ungkap Dedi.

Di sisi lain, dari hasil olah TKP, tim Labfor dan Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti terkait ledakan bom itu. Di antaranya, baterai 9 volt, pelat besi, sejumlah paku dengan berbagai ukuran, irisan kabel, beberapa potongan kabel cukup besar, tombol switch on/off, dan sebuah sepeda motor yang dicurigai milik pelaku.

Tidak hanya itu, tim kepolisian juga mengumpulkan potongan tubuh pelaku untuk memperkuat identifikasi terkait identitas pelaku dengan melakukan tes DNA. Meski demikian, Dedi menambahkan, hingga saat ini polisi masih bekerja untuk mengumpulkan bukti-bukti.

"Untuk Densus 88 terus mendalami (rekaman) CCTV, masih terus akan mendalami uji dari Inafis, Labfor dan Biddokes untuk DNA. Tim masih bekerja di lapangan," imbuh dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan bom terjadi di Polrestabes Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/11) sekitar pukul 08.45 WIB. Ledakan itu diduga berasal dari aksi bom bunuh yang dilakukan oleh seorang terduga pelaku.

Akibat ledakan tersebut, terdapat enam orang yang menjadi korban luka ringan, yakni empat anggota polisi, satu pekerja harian lepas (PHL), dan satu masyarakat sipil. Tidak hanya itu, tiga kendaraan dinas milik polisi dan satu kendaraan pribadi turut mengalami kerusakan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement